Pengusiran terjadi lantaran keluarga bidan bernama Ida Ikayati Marpaung itu tidak memilih calon tersebut saat proses pemungutan suara dalam Pilkades.

Menurut suami bidan Ida, Parasian Hasibuan, pengusiran yang dilakukan oleh oknum cakades yang kalah itu terjadi hari Rabu (24/11) sekira pukul 09.00 WIB.

"Dia (oknum cakades yang kalah) datang ke rumah mengusir dan memaki-maki isteri saya karena tidak memilih dia pada saat Pilkades. Kami diusir dari rumah Polindes," ujar Parasian Hasibuan, Jumat (26/11).

Parasian menjelaskan oknum tersebut melakukan pengusiran dengan kata-kata kasar bernada intimidasi dan pengancaman.

"Kepada isteri saya dia mengatakan, kalau tidak perempuan kau sudah kumatikan kau," ungkapnya.

Padahal menurutnya Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang mereka tempati merupakan milik Pemerintah Kabupaten Taput.

"Rumah itukan milik pemkab," sebutnya.

Atas kejadian itu, korban sudah membuat laporan ke Polres Tapanuli Utara dan Pemkab Tapanuli Utara.

"Kami telah membuat laporan ke Polres dan Pemkab atas kejadian ini karena istri saya sudah sangat trauma," ungkapnya.

Sementara Kasi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu W. Baringbing, membenarkan bahwa bidan Ida Ikayati telah membuat laporan ke Polres Taput.

Dia mengatakan, Ida Ikayati Marpaung melaporkan seorang warga inisial BM yang diketahui merupakan salah seorang cakades yang kalah di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan.

"Ya laporannya sudah kita terima, saat ini kita sedang melakukan penyelidikan. Memang yang dilaporkan adalah BM, diketahui merupakan salah satu cakades yang kalah," ujarnya.

Menurutnya Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Ronald FC Sipayung, sudah meninjau rumah korban di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan.

"Pak Kapolres bersama jajaran juga telah turun ke lokasi meninjau rumah korban," tandasnya.

(CAN/EAL)