Relawan dan Stakeholder Siap Bersinergi Benahi Manajemen Kebencanaan di Sumut

Relawan dan Stakeholder Siap Bersinergi Benahi Manajemen Kebencanaan di Sumut
Forum Relawan Sumatera Utara menggelar diskusi publik di Kedai Pandawa Kayak, Taman Pramuka Cadika, Jalan Karya Wisata Medan, Rabu (8/12) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Berita Erupsi Gunung Semeru menjadi trending topik di dunia. Sejumlah Forum Relawan Sumatera Utara menggelar diskusi publik atas bencana tersebut di Kedai Pandawa Kayak, Taman Pramuka Cadika, Jalan Karya Wisata Medan, Rabu (8/12).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (6/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi Gunung Semeru ini juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.

Ketua Komunitas Siaga Bencana Sumatera Utara, Benny mengungkapkan, dengan kejadian meletusnya Gunung Semeru ini, mengindikasikan adanya kelalaian dari pihak PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terkait mitigasi dan manajemen evakuasi, yang mengakibatkan jatuhnya korban akibat guguran awan panas.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki jumlah gunung api aktif sebanyak 127, terbanyak di dunia dan menduduki peringkat pertama dengan jumlah korban jiwa terbanyak dalam kejadian bencana geologi. Dari 127 gunung api tersebut, hanya 69 gunung api aktif yang dipantau oleh PVMBG.

"Saya sangat bangga kepada kawan-kawan relawan hari ini dapat berkumpul dalam menanggapi adanya korban bencana meletusnya Gunung Semeru, kiranya ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dalam menanggapi bencana kedepan jika terjadi di Sumut," ungkap Haris Lubis selaku Kepala BPBD Sumut.

Gunung Semeru meletus pada tanggal Sabtu, 4 Desember 2021. Letusan gunung api ini terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang yang menyebabkan guguran lava dan awan panas yang melanda sejumlah daerah di sekitarnya.

Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Medan, Toto Mulyono mengungkapkan, turut berduka cita sedalam-dalamnya atas adanya korban bencana meletusnya Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Tim potensi SAR yang berada di sana sedang bertugas dengan sebaik-baiknya atas nama kemanusiaan.

Kepala BPBD Kota Medan, Husni mengungkapkan, pergerakan potensi-potensi bencana di Sumut banyak berasal dari Kota Medan, sehingga perlu berkolaborasi antara para stakeholder bencana yang berada di Kota Medan.

Sebanyak lebih dari 20 orang berpartisipasi mengikuti diskusi ini terdiri dari Kepala BPBD Sumut, Kepala BPBD Medan, Kepala Basarnas Medan, PMI Karo, Relindo, Kogana Medan, Kogana Sumut, SAR-JSI, ITC, Teratasi Rescue, Kopasude, serta Lentera Pertiwi Sumatera.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi