Atas Siregar menyampaikan bahwa belakangan ini masyarakat semakin sulit membedakan antara berita yang sesuai kaedah jurnalistik dan berita hoax atau berita bohong.

Begitu juga halnya dengan wartawan dan aktivis media sosial (medsos). Menurut Atas, wartawan dengan aktivis media sosial juga berbeda.

"Wartawan dalam menyajikan suatu berita dan karya jursnastik harus berdasarkan kode etik, dengan menghimpun informasi yang akurat dan aktual, cek and ricek dengan sumber yang dipercaya, tidak berdasarkan opininya," kata Atas siregar.

Kemudian wartawan harus menghimpun informasi tersebut menjadi sebuah berita yang disajikan melalui media, baik cetak maupun elektronik.

"Salah satu tugas wartawan itu sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers adalah mencari berita dan menginformasikannya kepada masyarakat melalui media," sebut Atas Siregar..

Sedang berita hoax atau berita bohong, menurutnya disajikan melalui berbagai media sosial yang bertujuan membuat sensasi agar masyarakat terkecoh dan tidak memakai kaedah jurnalistik.

"Karena itu adik-adik Pramuka diharap lebih hati-hati dalam menerima informasi atau berita," tegas Atas Siregar

Sebelumnya Ketua Harian Kwarcab Pramuka Palas, Zainuddin Hasibuan, bersama sekretaris, Iwan Saleh Siregar, menyampaikan dalam Raimuna III Kwarcab Pramuka Palas 2021 diadakan beberapa kegiatan, termasuk pelatihan bela negara dan latihan bongkar pasang senjata.

Selain itu peserta juga mengikuti pelatihan wirausaha, sosialisasi gerakan masyarakat sehat oleh Saka Bakti Husada, pelestarian seni dan budaya daerah dengan pagelaran pentas seni.

(ATS/EAL)