5 Mitos Ibu Hamil yang Harus Anda Ketahui

5 Mitos Ibu Hamil yang Harus Anda Ketahui
Foto ilustrasi (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali mitos seputar kehamilan yang beredar disekitar kita dan tak sedikit pulah yang meyakini bahwa beberapa mitos tersebut benar.

Akan tetapi tidak semua mitos tersebut bisa diterima dari sisi medis loh.

Maka dari itu buat Anda yang sedang berada pada masa kehamilan, jangan sampai mempercayai beberapa mitos yang beredar seputar kehamilan sebelum memeriksanya terlebih dahulu.

Biasanya setelah Anda dinyatakan hamil, orang-orang disekitarmu akan mulai memberikan beberapa nasihat seputar kehamilan, diantaranya seperti anjuran untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman tertentu dan larangan melakukan sesuatu ketika hamil.

Terlebih lagi untuk ibu hamil pertama kali mengandung, bisa membuat rasa takut untuk melakukan sesuatu bahkan sampai cemas.

Berkaitan dengan beberapa mitos yang beredar, tidak ada salahnya juga jika Anda berkonsultasi langsung dengan dengan dokter.

Dengan banyaknya mitos ketamilan yang bertebaran, maka dari itu Anda harus cermat dalam memilih mana yang memang bermanfaat dan mana yang perlu dihindari.

Nah, ini lah beberapa mitos seputar kehamilan beserta faktanya yang harus Anda ketahui.

Tidak boleh minum kopi selama hamil

Tidak sedikit sebelum masuk pada masa kehamilan ada yang suka dengan kopi. Namun setelah mengetahui mitos bahaya mengonsumsi kopi, kebiasaan minum kopi tidak dilakukan lagi.

Padahal sebenarnya mengonsumsi saat hamil tidak ada larangannya loh. Akan tetapi jika terlalu banyak minum kopi juga tidak baik untuk perkembangan janin dalam kandungan.

Dikutip dari media babycloudfoam, bahwa mengonsumsi kafein terlalu banyak bisa meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah, lhoo!

Oleh karena itu, pada saat hamil, jangan mengonsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari. Jumlah kafein ini setara dengan sekitar satu gelas kopi instan atau 3 cangkir teh.

Tidak boleh berhubungan saat hamil

Mungkin mitos yang satu ini sudah sering kali kita dengar. Banyak orang yang mengatakan bahwa seorang ibu hamil tidak boleh berhubungan intim selama masa kehamilan.

Hal ini banyak yang beranggapan bahwa jika ibu hamil melakukan hubungan intim saat hamil bisa menyakiti janin dan berpotensi menyebabkan keguguran.

Akan tetapi sebenarnya informasi tersebut hanyalah mitos saja.

Jadi selama masa kehamilan sehat dan normal, Anda masih diperbolehkan untuk berhubungan intim dengan pasangan.

Janin yang ada dalam kandungan sepenuhnya dilindungi oleh kantung dan cairan ketuban, otot rahim yang kuat, dan lendir yang tebal pada leher rahim.

Oleh karena itu, keguguran tidak ada hubungannya dengan aktivitas hubungan intim. Sebagian besar keguguran terjadi akibat janin tidak berkembang dengan baik.

Ibu hamil harus menjauhi kucing

Jika Anda termasuk orang pencinta kucing mungkin akan setuju dengan hal ini. Banyak yang beranggapan bahwa seorang ibu hamil dilarang memelihara kucing karena dapat meningkatkan resiko terkena toksoplasma.

Tapi tenang ya, bahwa sebenarnya seorang ibu hamil tidak ada larangan untuk memelihara kucing.

Tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa bermain dengan kucing kesayanganmu kok. Namun, kamu harus berhari-hati saat membersihkan kotorannya. Atau sebaiknya minta orang lain yang membersihkannya dan jangan menyentuh kotoran maupun kotak pasirnya.

Hal yang harus diperhatikan yaitu jika Anda terkena toksoplasmasis saat hamil (khususnya pada trimester satu), atau bahkan beberapa bulan sebelum hamil, bayi dapat mengalami kerusakan mata atau otak. Bila Anda terserang pada trimester kedua dan ketiga, bayi biasanya aman.

Jadi intinya sebenarnya boleh memelihara kucing asalkan tetap berhati-hati.

Tidak boleh mewarnai rambut selama kehamilan

Siapa yang bilang ibu hamil tidak boleh mewarnai rambutnya?

Ibu hamil juga perlu gaya dan tampil cantik, dan beruntung, mengecat rambut tidak berdampak buruk asalkan dilakukan dengan benar.

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi mendengar mitos yang satu ini. Banyak yang beranggapan bawa selama masa kehamilan sang ibu tidak boleh mewarnai rambutnya. Tapi tenang bund, bawa anggapan tersebut ternyata tidak benar.

Mewarnai rambut sebenarnya sama sekali tidak memiliki dampak buruk pada janin.

Jika ingin mewarnai rambut, sebaiknya hindari mewarnai rambut saat trimester kehamilan pertama. Tunggulah hingga usia kehamilanmu memasuki trimester kedua.

Akan tetapi beberapa hal yang harus diketahui juga bahwa kehamilan dapat memengaruhi kondisi normal rambut Anda.

Misalnya, setelah dicat, warna rambut jadi tak terlalu keluar, atau rambut menjadi kusut. Maka dari itu, sebaiknya Anda melakukan tes dahulu dengan pewarna atau perawatan yang hendak Anda gunakan. Bicarakan dengan hairdresser Anda untuk saran terbaik.

Bentuk perut saat hamil menandakan jenis kelamin janin

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa perut saat hamil yang terlihat meninggi itu menandakan bayinya perempuan. Begitupun dengan sebaliknya, perut turun ke bawah menjadi pertanda bayi laki-laki.

Akan tetapi anggapan bahwa bentuk perut menentukan jenis kelamin bayi yang ada dalam kandungan hanyalah sebuah mitos belaka saja.

Dalam faktanya, bentuk dan tinggi rendahnya perut saat hamil bergantung pada kekuatan otot perut dan posisi janin di dalam kandungan. Jadi, tidak ada kolerasi antara bentuk perut dan jenis kelamin, ya.

Cara untuk mengetahui jenis kelamin janin hanya bisa dilakukan melalui USG kehamilan pada minggu ke-18 hingga ke-20 atau melalui tes genetik. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sewaktu kamu melakukan cek kehamilan rutin di dokter kandungan.

Nah, itulah tadi beberapa mitos ibu hamil dan fakta yang sebanrnya yang paling sering kita dengar dan sebenarnya masih ada banyak lagi mitos-mitos lainnya yang perlu Anda ketahui.

Jadi mulai sekarang harus lebih cermat lagi dalam menyikapi berbagai informasi kehamilan.

Jangan langsung memercayai perkataan orang lain yang bertentangan dengan anjuran dokter. Jika terdapat mitos kehamilan yang membuatmu bingung, coba diskusikan dengan dokter kandungan saat kamu menjalani pemeriksaan kehamilan. Semoga bermanfaat

(JG)

Baca Juga

Rekomendasi