Meninggal Dunia Usai Divaksin, Azhar: Tanya ke Dinas Kesehatan

Meninggal Dunia Usai Divaksin, Azhar: Tanya ke Dinas Kesehatan
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, Azhar, saat memberikan keterangan, Selasa (25/1). (Analisadaily/Ridwan Marpaung)

Analisadaily.com, Tanjungbalai - Terkait adanya postingan di akun Faceboook Ray Al-Gaffar yang mengatakan, telah meninggal seorang anak usai mengikuti program vaksinasi. Kendati begitu, Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai tetap menjalankan program Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun.

Dalam postingan tersebut dijelaskan setelah vaksin sang anak ngedrop demam hari ketiga, satu minggu kemudian mengeluarkan darah dari hidung dan mulut dan akhirnya diketahui bahwa pembuluh darah otak si anak sudah pecah hingga akhirnya meninggal dunia.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, Azhar saat dikonfirmasi, tidak bisa berkomentar dan mempersilahkan bertanya kepada Dinas Kesehatan.

"Dalam pelaksanaan vaksinasi anak ini, baik itu tim kesehatan dan lainnya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan. Kami hanya menyediakan tempat dan anaknya," kata Azhar.

Kata Azhar, vaksinasi anak merupakan program pemerintah secara nasional sehingga Pemerintah Kota seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan harus terlibat menyukseskannya.

"Selama satu minggu pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun sudah mencapai 53 persen dari 19.400 lebih pelajar SD sederajat yang menjadi target," terangnya.

Pihak Disdik melanjutkan program vaksinasi anak dengan harapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera terlaksana. Jika masih ada anak yang belum divaksin maka yang bersangkutan harus mengikuti proses belajar mengajar secara daring atau online.

"Kami tidak ada memaksakan anak untuk vaksinasi dan hal itu sudah kami sampaikan kepada kepala sekolah. Kami sifatnya hanya mengimbau bukan memaksa," kata dia.

(RM/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi