Penduduk Miskin Bertambah, Aceh Peringkat 5 Termiskin di Indonesia

Penduduk Miskin Bertambah, Aceh Peringkat 5 Termiskin di Indonesia
Kondisi kemiskinan di Aceh (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin di Aceh naik menjadi 15,53 persen atau bertambah sekitar 16 ribu orang periode September 2021.

Kenaikan angka kemiskinan terbaru membuat Aceh masuk deretan lima provinsi termiskin di Indonesia. Setelah Aceh disusul Maluku 16,30 persen, Nusa Tenggara Timur 20,44 persen, Papua Barat 21,82 persen dan Papua 27,38 persen.

Sementara di Pulau Sumatera, Aceh tetap bertahan sebagai provinsi termiskin yang disusul Bengkulu 14,43 persen, Sumatera Selatan 12,79 persen dan Lampung 11,67 persen.

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Aceh, Dadan Supriadi, mengatakan jumlah penduduk miskin periode Maret-September 2021 secara persentase naik 0,20 poin menjadi 15,53 persen. Secara angka, penduduk miskin bertambah 16.020 orang.

"Jumlah penduduk miskin di Aceh pada September 2021 sebanyak 850.260 orang," kata Dadan di Banda Aceh, Rabu (2/2).

Menurutnya jumlah penduduk miskin di Aceh pada periode Maret 2021 adalah sebanyak 834.240 orang. Dengan kenaikan itu sehingga rakyat miskin di Aceh menjadi 850.260 orang pada September 2021.

Secara persentase, kata dia, angka kemiskinan di Aceh adalah 15,53 persen. Angka tersebut naik 0,20 poin dibanding Maret 2021 sebesar 15,33 persen.

Dadan mengatakan disparitas kemiskinan perkotaan dan pedesaan semakin berkurang. Penduduk miskin di perkotaan berjumlah 10,58 persen dan di desa 18,04 persen.

Menurutnya ada sejumlah faktor yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan, di antaranya beras dan rokok serta disusul beberapa komoditi lain. Sementara nonmakanan adalah perumahan dan bensin.

"Kalau kita lihat untuk komoditas makanan, di perkotaan beras menunjukkan pengaruh paling besar terhadap garis kemiskinan, yaitu 18,72 persen. Kemudian di pedesaan lebih besar lagi, yakni 23,06 persen," jelas Dadan.

"Rokok juga masih memberikan pengaruh tertinggi. Harapannya, masyarakat bisa mulai beralih menggunakan pengeluaran dari rokok untuk kepentingan pengeluaran lain yang lebih produktif," lanjutnya.

Dadan juga membeberkan sejumlah fenomena diduga terkait dengan tingkat kemiskinan di Aceh, antara lain kondisi sektor pertanian belum sepenuhnya pulih.

Hal ini tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi pertanian, kehutanan, dan perikanan pada triwulan III masih terkontraksi baik secara q to q (-0,11%) secara y on y (-3,25%) maupun laju pertumbuhan triwulan I-III 2021 terhadap triwulan I sd III 2020 c to c (-1,90%).

Baca Juga

Rekomendasi