Tidak Perlu Tergesa-gesa Mengubah Status Pandemi

Tidak Perlu Tergesa-gesa Mengubah Status Pandemi
Ilustrasi - Satgas Covid-19 saat melakukan tes swab antigen untuk warga yang nongkrong di warkop, di Banda Aceh. (ANTARA/Rahmat Fajri/aa.)

Analisadaily.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta perubahan status pandemi menjadi endemi tidak dilakukan tergesa-gesa dan harus memperhatikan aspek kehati-hatian.

"Mengenai perubahan status pandemi menjadi endemi, Pak Presiden menekankan kita tidak perlu tergesa-gesa dan memperhatikan aspek kehati-hatian. Presiden tidak mau kita sampai kembali ke situasi awal pandemi," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo dilansir dari Antara, Rabu (2/3).

Abraham mengatakan seluruh keputusan akan didasarkan pada data ilmiah dan kalkulasi yang matang.

Menurut dia, pemerintah selalu memantau dengan detail perkembangan Covid-19 di Indonesia maupun di negara lain. Selain itu, kata dia, pemerintah juga melibatkan para pakar dalam menetapkan setiap kebijakan, terutama dalam penentuan status pandemi.

"Jika memang data-data ilmiah dan analisa pakar menunjukkan kondisi terus membaik, maka relaksasi juga akan semakin dibuka," tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus Covid-19 dan pasien rawat inap terus menurun dari hari ke hari.

Pada Selasa (1/3), bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur oleh pasien Covid-19 secara nasional turun menjadi 34 persen dari hari sebelumnya yakni 35 persen. Begitu pula dengan kasus konfirmasi harian yang kembali turun menjadi 24.728 kasus.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi