Krisis Pengungsi dengan Pertambahan Tercepat di Eropa Sejak PD II

Krisis Pengungsi dengan Pertambahan Tercepat di Eropa Sejak PD II
Pengungsi dari Ukraina beristirahat di tempat penampungan sementara di stasiun kereta api utama Krakow, Polandia pada 6 Maret 2022. (AFP/Louisa Gouliamaki)

Analisadaily.com, Ukraina - Jumlah orang yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina telah mencapai 1,5 juta, menjadikannya sebagai krisis pengungsi dengan pertambahan tercepat di Eropa sejak Perang Dunia (PD) II.

"Lebih dari 1,5 juta pengungsi dari Ukraina telah menyeberang ke negara-negara tetangga dalam 10 hari," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grande di Twitter dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Minggu (6/3).

PBB menggambarkan arus keluar sebagai "krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II". Pada hari Sabtu dilaporkan bahwa hampir 1,37 juta pengungsi telah melarikan diri.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang memburuk.

"@WHO telah mengkonfirmasi beberapa serangan terhadap perawatan kesehatan di #Ukraina, menyebabkan banyak kematian dan cedera. Laporan tambahan sedang diselidiki," cuit Tedros.

"Serangan terhadap fasilitas kesehatan atau pekerja melanggar netralitas medis dan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," ujarnya.

WHO mengatakan pihaknya telah mengerahkan staf ke Moldova, Polandia dan Rumania untuk meningkatkan kapasitas respons dari kantor negaranya, termasuk operasi, keterlibatan dengan mitra dan dukungan kepada pemerintah (Ukraina) untuk respons kesehatan.

Badan tersebut mengatakan pihaknya juga telah memobilisasi logistik untuk mendirikan pusat operasional di negara tetangga Polandia dan membantu mengamankan koridor darat untuk memfasilitasi pergerakan pasokan yang cepat ke populasi yang terkena dampak.

"Pengiriman kedua pasokan kesehatan sedang dalam perjalanan ke Polandia, menyusul pengiriman pertama pada hari Kamis yang mencakup trauma dan pasokan kesehatan darurat," kata dia.

WHO sebelumnya mengutuk banyak laporan terverifikasi tentang serangan terhadap perawatan kesehatan di Ukraina. Para pejabat PBB mengatakan, mereka memperkirakan gelombang pengungsi akan semakin meningkat saat tentara Rusia melancarkan serangannya, terutama ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, total 922.400 orang telah melarikan diri dari Ukraina ke Polandia, kata penjaga perbatasan Polandia pada Minggu. Hungaria, Moldova, Rumania dan Slovakia juga melihat pengungsi Ukraina tiba.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi