Rakor tersebut dipimpin Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padang Lawas, Teuku Herizal, didampingi Kepala Seksi Intelejen, Muhardani Budi Septian, bersama jajarannya.

Turut hadir dalam rapat itu perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) Palas, Kantor Kementerian Agama, Kesbangpol, FKUB, Dinas Pendidikan dan Kasat Intel Polres Palas.

Herizal mengungkapkan bahwa rakor tersebut sebagai bagian dari upaya untuk melakukan deteksi dini terkait aliran kepercayaan maupun keagamaan yang menyimpang atau meresahkan.

"Sebab hal itu berpotensi menimbulkan konflik di tengah kehidupan masyarakat," kata Herizal, Jumat (18/3).

Sementara perwakilan dari BIN Palas menyampaikan bahwa hingga saat ini sesuai pengamatan pihaknya belum ditemukan aliran kepercayaan maupun keagamaan yang menyimpang di Kabupaten Padang Lawas.

"Meski demikian, kelompok atau usia yang rentan menjadi sasaran ajaran atau paham menyimpang adalah remaja," ujarnya.

Untuk itu BIN menyarankan agar pengawasan terhadap remaja lebih ditingkatkan dan harus diberikan pembekalan serta pengetahuan agar tidak terjerumus ke paham radikal.

Kesimpulan rapat tersebut secara umum belum ditemukan atau terindikasi adanya aliran maupun paham yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban yang dapat merusak kerukunan umat beragama di Palas.

(ATS/EAL)