Jengkel Masalah Impor, Presiden Jokowi Singgung Reshuffle

Jengkel Masalah Impor, Presiden Jokowi Singgung Reshuffle
Presiden Joko Widodo (Detik.com)

Analisadaily.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyinggung reshuffle kabinet karena kecewa dengan sejumlah kementerian yang masih melakukan impor meski ketersediaan produk dalam negeri cukup mumpuni.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberi arahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3).

Jokowi menyinggung belanja produk dalam negeri yang enggan dilakukan hingga kemudian menyentil sejumlah kementerian. Dalam momen inilah dia menyinggung reshuffle.

"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, udah, heeeeh saya itu, kayak gini nggak bisa jalan," kata Jokowi, dilansir dari detikcom, Sabtu (26/3).

"Sudah di depan mata, uangnya ada, uang uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit," imbuh Jokowi.

Jokowi menegaskan akan mengawasi sendiri soal belanja produk dalam negeri. Dia juga meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin mengawasi produk impor agar tidak dicap barang dalam negeri.

"Dan akan saya awasi betul. Saya minta nanti ke Pak Jaksa Agung jangan sampai ada barang-barang impor masuk ke sini dicap produk dalam negeri," tegasnya.

Dalam forum yang sama, Jokowi juga menyampaikan kejengkelannya terhadap sejumlah menteri. Ia menyentil Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, hingga Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

"Alkes, alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Produksi saya lihat di Jogja ada, Bekasi-Tangerang ada, beli impor, mau kita terus-teruskan? Silakan, nanti akan saya umumkan kok. Saya kalau udah jengkel kayak gini, saya umumkan nanti," ujar Jokowi.

"Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementerian Kesehatan masih impor, tak (saya) baca nanti. Karena sekarang gampang banget, detail, harian sekarang bisa saya pantau," tuturnya.

Jokowi kemudian menyoroti alat mesin pertanian (alsintan) yang juga diimpor sehingga membuatnya jengkel.

"Alsintan, Menteri Pertanian, apa traktor-traktor kayak gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya," sebutnya.

Mengenai alsintan itu sendiri, Jokowi telah menyaksikan sendiri saat menanam jagung di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia memerintahkan Syahrul Yasin Limpo menghentikan impor alat pertanian tersebut.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti alat tulis yang juga impor. Jokowi meminta impor alkes hingga alat tulis itu dihentikan.

"Pensil, kertas, saya cek impor, bolpoin, ini apa ini kita? Kadang-sayang saya mikir ini kita ngerti ndak sih hal-hal seperti ini. Jangan-jangan kita semua ini tidak kerja detail sehingga nggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor," sebutnya.

"Buku tulis impor, gimana? Jangan ini diteruskan, stop! Sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita," imbuhnya.

Jokowi juga menyinggung anggaran di beberapa kementerian. Dia memerintahkan agar Kemendikbud-Ristek agar berhati-hati.

"Coba kita lihat angka-angka di kementerian. PU 92 triliun, Kemenhan 68 triliun, Polri 56 triliun, Kementerian Kesehatan 36 triliun, yang gede-gede, yang saya sebutin yang gede-gede aja. Dikbud 29 triliun, hati-hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tadi pagi saya cek baru 2 T, ini kelihatannya ada yang tidak semangat di dalamnya, di kementerian," sebutnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyoroti pembelian kursi dan bangku sekolah. Dia menegaskan barang-barang itu bisa dibuat di dalam negeri.

"Urusan masak beli bangku, beli kursi, mau impor kita, laptop mau impor kita, kita udah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Udahlah jangan diterus-terusin," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi