"Silaturahim saja untuk berbagi pandangan, pendapat, dan saya kira bergurulah. Ingin tahu pandangan beliau untuk menegakkan syariat ke depan. Kemudian, soal Indonesia ke depan, pemimpin yang bagus ke depan itu seperti apa, jadi menyambung silaturahim," kata Suharso, dilansir dari Antara, Minggu (17/4).

Dalam kesempatan tersebut, Suharso Monoarfa mendapat hadiah buku karangan KH Miftachul Akhyar “Al-Inhadl”.

Ketua Umum PPP bersama rombongan juga dijamu makan malam oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, dengan menu makanan Timur Tengah.

Usai menggelar pertemuan, Suharso mengatakan bahwa pertemuan tersebut dimaksudkan untuk meminta nasihat dan doa dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, terlebih pada momen Ramadan.

Dalam pertemuan tersebut, KH Miftachul Akhyar berbicara mengenai NU, MUI, hingga sejarah pondok pesantren yang didirikannya, yaitu Pesantren Miftachussunnah.

"Saya mendapat amanat menjadi Rais Aam PBNU, memegang prinsip sami’na wa atho’na," ucap KH Miftachul Akhyar.

Menurutnya PPP memiliki tugas untuk merawat umat Islam, salah satunya NU. Dia menepis jika pertemuan tersebut membahas persoalan politik praktis.

"Kami bicara soal kepemimpinan, keumatan, di mana kami bisa menaikkan kualitas. Tidak ada bicara politik, hanya bicara pemimpin, umat, dan bagaimana umat semakin cerdas," katanya.

Kunjungan Ketua Umum PPP ke tokoh NU ini melengkapi momen sebelumnya dengan kehadiran Ketua Umum PBNU KH Yahya C. Staquf bersama Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf beserta sejumlah pengurus PBNU yang hadir dalam Peringatan Harlah ke 49 PPP di Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, Minggu (27/3).

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa bersama Sekjen PPP Arwani Thomafi juga mengunjungi Ketua Umum PP Muhammadiyah Haidar Nasir di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (9/4).

(EAL)