Cerita di Balik Curhat Pedagang ke Presiden Jokowi

Cerita di Balik Curhat Pedagang ke Presiden Jokowi
Dua orang pedagang di Pasar Bogor saat curhat ke Presiden Jokowi (Detik.com)

Analisadaily.com, Bogor - Sosok Ujang Sarjana mendadak jadi sorotan setelah dua orang pedagang curhat secara histeris ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bogor.

Terbaru, ada perbedaan cerita antara dua pedagang yang curhat ke Presiden Jokowi itu dengan orang yang diduga korban penganiayaan Ujang Sarjana.

Dua pedagang di Pasar Bogor yang curhat secara histeris ke Presiden adalah Rahman (20) dan kakak perempuannya, Kurniali (23).

Mereka mengatakan Ujang Sarjana yang disebut sebagai om (paman) mereka, ditangkap polisi karena melawan aksi pungutan liar (pungli) di Pasar Bogor.

"Bapak, di sini banyak pungli, Pak. Tolong, Bapak. Om kami menolak pungli, ditangkap polisi," ujar Rahman, ditimpali Kurniali kepada Presiden Jokowi di Pasar Bogor, Bogor, Jawa Barat, dilansir dari detikcom, Senin (25/4).

Jokowi meminta kedua pedagang itu menyampaikan keluhannya secara tenang. Seskab Pramono Anung pun mencatat keluhan dua pedagang itu.

Kesaksian Korban Ujang

Sementara pedagang yang menjadi korban pengeroyokan Ujang dan enam temannya kemudian buka suara. Pria bernama Ardiansyah itu mengaku dirinya dikeroyok saat sedang berjualan rokok.

"Saya termasuk korban pengeroyokan. Waktu itu saya sedang berjualan air mineral dan rokok," ujar Ardiansyah.

Ardiansyah mengatakan dirinya dibatasi tak boleh berjualan di salah satu gang. Namun dia menolak hingga berujung dikeroyok.

"Saya dibatasi tidak boleh berjualan di salah satu gang tersebut," ucapnya.

Dia mengaku sempat terlibat cekcok sebelum dikeroyok dan memiliki bukti visum atas kejadian itu.

"Kemudian terjadi cekcok adu mulut, dan akhirnya setelah kami membagikan air mineral tiba-tiba ada yang memukul teman saya, Saudara Ade Komeng. Dan saya ingin membantu dia, kemudian saya ikut dikeroyok sampai lengan saya memar bengkak, ada bukti visum dari kepolisian," ucapnya

Penjelasan Polisi

Polresta Bogor kemudian buka suara terkait pernyataan kedua pedagang itu kepada Presiden Jokowi. Polisi membenarkan telah menangkap Ujang Sarjana.

Tapi, menurut polisi, Ujang Sarjana dan enam kawannya ditangkap karena diduga melakukan pengeroyokan terhadap sesama pedagang bernama Andriansyah dan Ade. Polisi menegaskan mereka ditangkap bukan karena menolak pungli.

"Tentunya ini menjadi perhatian kita semua, sehingga kami melaksanakan penyidikan berdasarkan fakta dan laporan, tidak ada kriminalisasi, karena ada korbannya," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro saat memberikan keterangan pers, Jumat (22/4).

Polda Jabar Audit Kasus

Polda Jabar juga turun tangan memberikan atensi terkait kasus itu. Polda Jabar melakukan audit investigasi perihal proses penyelidikan yang telah dilakukan Polresta Bogor dalam kasus Ujang Sarjana

Hasilnya, Polda Jabar menyatakan tidak ada masalah dalam proses penanganan kasus. Selain itu, kasus ini juga telah diuji lewat praperadilan.

"Dari hasil audit investigasi ini tidak ditemukan adanya pelanggaran prosedur. Juga netralitas berjalan dan juga objektivitasnya berjalan sesuai dengan aturan-aturan tersebut. Sehingga disimpulkan tidak ada pelanggaran kode etik, disiplin, prosedur, maupun netralitas yang ada di dalam pemeriksaan tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolresta Bogor Kota, Sabtu (23/4).

Saat ini, Ujang Sarjana tengah menjalani persidangan di PN Kota Bogor.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi