Bupati Tapsel Pastikan Penanganan Korban Serangan Harimau

Bupati Tapsel Pastikan Penanganan Korban Serangan Harimau
Bupati Tapsel, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, ketika menjenguk korban serangan Harimau Sumatera di Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sipirok - Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, memastikan penanganan medis terbaik kepada korban serangan Harimau Sumatera, drh. Anhar Lubis, dari Balai BKSDA Provinsi Sumatera Utara.

"Alhamdulillah kondisi beliau sudah mulai membaik, luka akibat gigitan dan cakar harimau sudah diobati tim medis," kata Dolly di Sipirok, Senin (25/4).

Menurutnya Anhar Lubis langsung dilarikan ke rumah sakit di Padang Sidimpuan untuk mendapatkan perawatan medis sesaat setelah mendapat serangan Harimau Sumatera di areal perkebunan Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapsel, Minggu (24/4).

"Begitu menerima informasi naas itu, saya bersama sejumlah jajaran langsung mengunjungi RS Metta Medika untuk memastikan penanganan terhadap drh. Anhar Lubis. Informasinya korban tidak perlu dirujuk ke Medan karena saat ini yang bisa dilakukan adalah pembersihan luka sembari menunggu persiapan tiga hari ke depan untuk operasi penjahitan luka yang diperlukan," ujarnya.

Di sisi lain, Dolly juga berpesan agar warga mengikuti arahan Tim BKSDA di lapangan, yakni sementara waktu tidak melakukan aktivitas di kebun. Namun jika harus tetap dilakukan agar berkelompok dan membawa senjata tajam guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya, Rabu (20/4), Atulele Gulo warga Dusun Aek Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, memasang perangkat jerat babi di kebun miliknya.

Pada esok harinya, Kamis (21/4) sekira pukul 09.00 WIB, Atulele kembali ke lahan miliknya untuk melihat jerat babi yang dipasang. Namun dia dikagetkan karena yang terperangkap justru Harimau Sumatera. Ia pun menyampaikannya ke warga kampung dan diteruskan ke Fokopimcam setempat.

Selanjutnya hari Jumat (22/4) pukul 06.00 WIB, petugas BKSDA Tapsel bersama warga menuju lokasi kejadian, namun evakuasi belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu dokter hewan dan bius dari BKSDA Kota Medan, mengingat Harimau Sumatera itu masih hidup.

Sabtu (23/4) pukul 23.30 WIB, drh. Anhar Lubis dari Balai BKSDA Provsu menggunakan bius yang diperoleh dari Medan tiba di Dusun Aek Pardomuan. Kemudian dia melakukan koordinasi untuk mengevakuasi harimau yang terjerat.

Pada hari Minggu (24/4) sekitar pukul 06.00 WIB, drh. Anhar Lubis beserta tim evakuasi menuju ke lokasi. Di lokasi kejadian, tim dibagi dua, 15 orang berada di titik pantau dan tim kedua berjumlah 4 orang dipimpin langsung drh. Anhar menempati posisi menembak.

Insiden naas itu terjadi saat bius yang ditembakkan melalui aba-aba drh. Anhar tepat mengenai kaki kanan Harimau. Kemudian harimau tersentak dan melompat hingga menerkam dokter yang berada 7 meter di hadapannya.

Hal itu terjadi akibat jerat yang mengikat kaki Harimau terlepas saat hewan langka itu tersentak dan melompat. Alhasil drh. Anhar Lubis dan harimau itu terjatuh berguling ke arah jurang dan secara bersamaan tim BKSDA langsung menghalaunya sehingga harimau itu terlepas dan lari ke arah gunung.

Atas kejadian tersebut drh. Anhar mengalami luka gigitan dan cakaran di lengan atas sebelah kiri, luka cakaran di lengan bawah sebelah kiri, luka cakaran dan robek di paha sebelah kiri.

Saat ini tim BKSDA masih bersiaga menelusuri jejak harimau untuk segera dievakuasi dan dilakukan penanganan medis.

(HIH/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi