Menyambangi dan berbagi dengan anak yatim dipanti-panti asuhan itu merupakan kebiasaan almarhum Panusunan Pasaribu yang merupakan ayah kandung dari Dolly Pasaribu.

Semasa hidupnya, khusus di hari-hari yang spesial, mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) itu selalu mengajak keluarga untuk berbagi pada anak yatim, kebiasaan itu yang diteruskan Dolly Pasaribu di momen HUT almarhum Panusunan.

"Tanggal 22 Juni 1946 adalah hari kelahiran Papa. Sudah dua tahun Papa berpulang, jadi ini sudah menjadi kebiasaan saya pribadi dalam rangka ikut melanggengkan ajaran dari Papa," katanya.

Dolly mengungkapkan, selama hidupnya almarhum Panusunan Pasaribu berprinsip Ssribu teman kurang.

"Papa yang kami kenal, selalu diterima di mana pun. Dan seringkali pertemanan sejak beliau bertugas di Bappeda Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1984-1992, lalu Sekda Simalungun tahun 1992-1995 dan Bupati Tapanuli Tengah tahun 1995-2001 lalu Asisten IV, Kadispenda dan dipercaya sebagai Ketua Yayasan Pekan Raya Sumatera Utara, dan akhirnya menjadi Ketua Majelis Amanat USU, adalah bentuk penerimaan teman terhadap Papa," ujarnya.

Tak jarang, kata Dolly, ketika pejabat Pemprov mengadakan kunjungan kerja ke Tapsel dan Dolly melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi, para pejabat dan mantan pejabat mengucapkan terima kasih dan bangga pernah diayomi almarhum.

"Para pejabat yang saya temui, terlihat secara ikhlas merasa bangga akan gemblengan almarhum, seringkali mereka sampaikan bahwa Panusunan Pasaribu adalah tempat diskusi dan tempat bertukar pikiran," katanya.

"Mudah-mudahan almarhum lapang dalam kubur, dan tentunya saya bisa melanjutkan ajaran beliau untuk membangun Tapsel," sebutnya.

Adapun panti asuhan yang dikunjungi Bupati Dolly Pasaribu, Raudhatul Khairiyah Sayur Matinggi, Panti Asuhan Al-Hijrah Bin Tuju dan Panti Asuhan Amaliya At-Thohir.

Di Panti Asuhan Al-Hjirah Dolly mencari Alif sahabat lamanya. Alif adalah seorang anak yang sebelumnya ditemukan di terminal dan mengalami keterbelakangan mental, namun rupanya Alif sedang berada di luar bersama pimpinan panti.

Di Panti Amaliya At-Thohir, seorang anak menyodorkan dirinya untuk di gendong. Parroni Rasoki, seorang anak yang ditemukan dengan kulit yang terkelupas di usianya yang masih 5 bulan.

"Alhamdulillah, Roni sudah semakin sehat. Semoga nantinya anak-anak Tapsel bisa mendapatkan perhatian orang tua. Dan bila ada keluarga mendapat musibah, tugas kita bersama untuk mengasuh semampu kita," ujarnya.

(HIH/RZD)