Beng Ho Sani Wakil Ketua Bidang Sosial Walubi Sumut mengisi air ke ember masyarakat. Walubi, PDIP Sumut, Taruna Merah Putih dan DPD Ganti Sumut membantu warga yang mengalami bencana kekeringan di Pulau Samosir. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Samosir - Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Taruna Merah Putih serta Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (Ganti) Sumut mengadakan bakti sosial di Pulau Samosir. Baksos berupa pemberian air bersih ke beberapa desa yang dilanda kekeringan terparah.
Menurut informasi Ketua Walubi Sumut Brilian Moktar SH MM MH, mereka menyalurkan air bersih ke beberapa desa dengan memakai mobil tanki selama 9 hari. Khususnya di daerah pergunungan yang sangat parah kekeringannya.
"Sudah satu bulan ini mereka dilanda kekeringan. Mereka sangat kesulitan air bersih. Kita dapat informasi lalu dengan kolaborasi lintas lembaga kita turun langsung membantu kesulitan warga," sebu Brilian yang juga Ketua Taruna Merah Putih Sumut ini, Minggu (24/7) malam.
Mantan anggota DPRD Sumut dua periode ini menambahkan, warga memang sangat membutuhkan air bersih. Kalau ada dijual harganya sangat mahal. Kalaupun ada jual air mereka harus membayar 100.000 rupiah sampai 150.000 rupiah untuk membeli air pakai drum 200 liter. Tidak semua warga mampu membayar uang sebesar itu. Makanya dengan kegiatan baksos yang dilakukan ini, mereka sangat terbantu dan sangat berterimakasih," jelas Brilian lagi.
Selain Brilian Moktar, mereka yang turun ke lapangan di antaranya Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Beng Ho Sani Wakil Ketua Bidang Sosial, Paimin, Siu Yong, Yenna, Sinta, Abdillah Wakil Ketua Bidang Sosial Taruna Merah Putih Sumut, serta Ketua Ganti Sumut Iwan Hartono Alam.
Brilian menjelaskan, pendistriusian air buat warga dilakukan beberapa hari di beberapa desa. Dengan volume air sesuai kebutuhan warga. Kamis tanggal 22 Juli 2022 di Desa Huta Dame, Jumat tanggal 23 juli 2022 di Desa Parmonangan dan Desa Si Jambur, Hari Sabtu 24 Juli 2022 di Desa Parhorasan, Aek Nauli dan Desa Huta Rihit.
"Masih 6 hari lagi bakti sosial kemanusiannya di sini," sebut Brilian.
Bahkan, kata Brilian, bila memang dibutuhkan terus mereka akan membantu sampai hujan turun. "Kita bawa air pakai mobil Tanki isi 7.000 liter. Satu desa bisa satu, dua atau tiga mobil Tanki kita bawa tergantung jarak desa," jelas Brilian lagi.
Menurutnya, mereka bukan hanya membantu secara fisik dengan mendatangkan air bersih siap minum, tapi juga membantu lewat doa. "Kita juga bantu lewat doa. Dua hari meditasi minta hujan. Kita juga minta doakan semua umat agar hujan turun di Samosir agar warga lepas dari bencana kekeringan," ujar Ketua Walubi ini
Sejauh ini, lanjutnya, warga sangat berterimakasih atas bantuan tersebut. Soalnya, mereka terbantu dari bencana kekeringan. Ada yang sudah 5 hari tak dapat minum air bersih di Desa Huta Lihit dah Huta Dame. Bahkan mandipun harus tunggu pesta," ungkap Brilian lagi.
(NAI/JG)