Hasrat mengatakan Fakultas PAI ini masih membuka pendaftaran calon mahasiswa baru hingga September 2022 mendatang. Jadi, karena ini masih fakultas baru maka masih ada satu jurusan dan target setidaknya bisa mendapat 40 mahasiswa di jurusan ini.

"Hingga saat ini, ada tiga mahasiswa yang sudah mendaftar, satu di antaranya sudah mendapatkan NIM dan dua lagi masih dalam proses," kata Hasrat, Jumat (19/8) pekan lalu.

Ia kemudian menjelaskan, program Fakultas PAI ini nantinya berbeda dengan Universitas lainnya yang ada di Kota Medan. Di mana, metode belajarnya berbasis digital.

"Nanti kita lebih memberikan metode pembelajaran pembelajaran berbasis digital, ada juga Bahasa Arab dan Inggris serta akan ada Qiroatul Kutub di dalamnya," jelasnya.

Untuk biaya kuliah, kata Hasrat, masih relatif murah dan terjangkau. Selain itu, uang pembangunan tidak ada dan uang SKS juga tidak ada. Selain itu nantinya ada program beasiswa yang mendapatkan peringkat satu dua dan tiga mendapatkan potongan harga 50 persen.

"Ada juga untuk Hafidz Quran yang 10 Juz ke atas itu di gratiskan," terang Hasrat.

Akreditasi kampus juga nanti akan mendapatkan Akreditas pada tahn 2024. Nantinya dosen yang mengajar sudah PD Dikti. Untuk itu, Hasrat berharap agar kiranya mahasiswa yang masih belum mendapatkan tempat kuliah atau penghafal Quran di atas 10 juz bisa mendaftar ke UMA.

"Jika bisa 80 orang yang mendaftar di tahun pertama ini kenapa tidak, mudah-mudahan kedepan fakultas ini bisa menghasilkan mahasiswa yang berguna dan bermanfaat untuk masyarakat," harapnya.

Rektor Universitas Medan Area, Dadan Ramadan juga mengharapkan hal yang serupa. Kata Dadan meski fakultas PAI itu baru, akan tetapi semua penunjang tenaga pengajar tidak di ragukan lagi.

"Pastinya kita ingin kemajuan Fakultas ini setiap tahunnya mudah-mudahan Fakultas ini banyak di minati oleh masyarakat," tambahnya.

(JW/CSP)