Jangan Adu Domba Edy Rahmayadi dengan Partai Golkar

Jangan Adu Domba Edy Rahmayadi dengan Partai Golkar
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menghadiri sekaligus menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada Jambore Penanggulangan Bencana Provinsi Sumut, di Taman Jubelium Gereja Batak Kristen Protestan (GBKP) Suka Makmur, Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Sibolangit (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sumatera Utara, Abdul Rahman, mengecam dan mengutuk keras oknum-oknum yang mengadu domba Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Partai Golkar.

"Gubernur Sumatera Utara dan Partai Golkar itu, satu visi misi yakni sama sama demi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saya minta semua pihak dapat memahami itu," ucap Abdul yang akrab disapa Dedek, Sabtu (24/9).

Menurut Dedek, nasihat-nasihat Edy Rahmayadi selama ini bukanlah bentuk kebencian, tetapi ungkapan sayang beliau terhadap Partai Golkar.

"Jangan salah artikan nasihat sebagai sebuah kebencian. Bertabayyunlah lebih dahulu agar tidak menjadi fitnah yang dapat merusak harmonisasi Gubsu Edy Rahmayadi dengan Partai Golkar," sebut kader Partai Golkar tersebut.

Dedek juga mengaku heran dengan sikap oknum-oknum yang mengaku sebagai kader Golkar, namun tidak mencerminkan jati diri Golkar.

"Lambang Golkar itu pohon beringin yang termaktub dalam sila ke tiga Pancasila sebagai implementasi Persatuan Indonesia. Bukan kader Golkar kalau masih punya sifat memecah belah dan mengadu domba," ujarnya.

Menilik perjalanan Pilgubsu 2018 lalu, sebut Dedek, Partai Golkar lah yang mendukung dan mengantarkan Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumatera Utara.

"Sebagai partai pendukung dan pengusung, sejatinya seluruh kader kader Golkar itu mendukung kebijakan gubernur demi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara. Pendukung itu seharusnya mendukung, bukan malah sebaliknya," tuturnya.

Dedek menilai wajar Edy Rahmayadi sedih melihat oknum yang mengaku kader Golkar acap mendiskreditkannya.

"Wajar beliau sedih. Bayangkan, beliau diusung dan diantarkan Partai Golkar hingga menjadi gubernur, tetapi malah oknum kader partai itu pula yang mendiskreditkannya," tungkasnya.

Lanjutnya, oknum yang mendiskreditkan itu bukan kader Golkar, tapi diduga penyusup yang mengaku kader Golkar untuk menghancurkan nama baik dan merusak eksistensi Partai Golkar.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi