“Semoga hasil akhirnya nanti Kecamatan Batangtoru bisa menjadi juara satu,” harap Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu, Selasa (15/11).

Alasan Batangtoru sebagai Kecamatan Terbaik Kabupaten Tapsel adalah bahwa Camat bekerja sama Forkopimcam dan membawa masyarakat untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada, seperti stop BABS, stunting, mengelola sampah dan digitalisasi desa serta kelurahan.

"Ini yang membuat kami percaya diri mengajukan sebagai perwakilan Tapsel di tingkat Sumut," katanya.

Menurutnya, masuknya Batang tru di posisi 6 besar dari 450-an kecamatan se-Sumut patut diapresiasi dan disyukuri.

“Mari sama-sama kita doakan, semoga Batangtoru menjadi juaranya, kepada kecamatan lain kami ajak juga berbenah untuk nantinya dipilih sebagai Kecamatan Terbaik di tahun mendatang,” ajaknya.

Terkait situasi sulit yang mendera bangsa Indonesia pada dua tahun belakangan saat pandemi Covid-19 melanda, Dolly mengatakan pengaruhnya sangat memengaruhi segala sektor.

“Tak terkecuali dengan Kecamatan Batangtoru yang tentunya di masa itu memiliki masalah tersendiri. Akan tetapi dengan kekompakan serta kerja sama yang baik, semua itu dapat diselesaikan," katanya.

Dolly menilai, berkat kerja sama unsur Forkopimcam, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya, Kecamatan Batangtoru 100 persen sudah bebas dari buang air sembarangan.

"Di bidang pertanian juga memiliki terobosan baru, misalnya menanam padi dan jagung organik, bisa mengurangi penggunaan zat kimia," pungkasnya.

Camat Batangtoru, Mara Tinggi dalam eksposenya mengatakan, selama ini pihaknya memberi dukungan penuh pada visi misi Tapsel, yakni menjadikan masyarakat lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.

“Cerdas yang dimaksud yaitu di bidang pemerintahan dengan mengadakan pembinaan aparatur desa setiap bulan,” unarnya.

Ketua TP PKK Kecamatan Batangtoru, Diana Mara Tinggi mengatakan, 10 program PKK sudah diterapkan di Kecamatan Batangtoru.

“Baik penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tatalaksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan kesehatan,” tandasnya.

(HIH/RZD)