Bandara Kertajati (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - PT Angkasa Pura (AP) II pengelola Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat digunakan untuk melayani penerbangan haji dan umrah. Dengan demikian beban Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten dalam pelayanan penerbangan haji dan umrah berkurang.
Presiden Direktur PT AP II, Muhammad Awaludin mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang merumuskan kebijakan perampingan 6 Bandara Internasional yang melayani penerbangan umrah menjadi tiga Bandara.
"Kami sedang menata ulang, Bandara yang punya status internasional supaya lebih efisien. Kami membuat konsep hub umrah dan haji di Bandara AP II menjadi 3, yakni Kualanamu, Kertajati, dan Soekarno-Hatta," kata Awaluddin di Jakarta, Jumat (25/11).
Enam Bandara yang dikelola PT AP II yang saat ini melayani penerbangan haji dan umrah adalah; Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh, Bandara Sultan Mahmud Badarudin di Palembang, Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Bandara Kualanamu di Deliserdang , Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang.
Dengan fokus kepada tiga Bandara tersebut, Awaluddin berharap pada pelaksanaan ibadah haji tahun depan, Bandara Kertajati bisa digunakan dimanfaatkan sebagai Bandara embarkasi dari provinsi Jawa Barat.
Muhammad Awaludin menambahkan, pada tahun 2019 sebanyak enam Bandara AP II melayani sebanyak 600 jemaah umrah. Dari jumlah tersebut, sebesar 80 persen melalui Bandara Soekarno-Hatta
"Pada 2019 saja Bandara Soetta melayani umrah ini kan sekitar 400 ribuan. Beban ini yang akan kami kurangi dengan Kertajati, sehingga masyarakat sekitar Jawa Barat yang ingin umrah ini tidak lagi datang dulu ke Jakarta, kan engga efisien," katanya.
Muhammad Awaluddin berjanji untuk menjadikan Bandara Kertajati menjadi hub umrah dan haji, AP II akan memberikan sejumlah fasilitas insentif baik dari sisi harga avtur hingga bebas biaya parkir pesawat.
"Insentif itu harus, misalkan harga avtur yang kompetitif dari sisi bandara bisa memberikan landing fee gratis atau parkir gratis, misalkan," katanya.
Selain itu yang terpenting kata dia adalah, kolaborasi semua lini baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maskapai hingga agen travel umrah agar Bandara Kertajati ini bisa menjadi hub umrah dan haji.
"Kita perlu berkolaborasi dengan semua pihak, pemerintah daerah misalkan bisa kasih apa, ini menjadi penting," ujarnya.
Saat ini tambah Muhammad Awaludin, dua maskapai nasional yaitu, Garuda Indonesia dan Lion Air sudah melakukan penerbangan umrah melalui Bandara Kertajati.
"Saya juga berharap maskapai internasional yang melayani penerbangan umrah dan haji seperti Saudi Airline bisa melakukan penerbangan dari Kertajati," harap Muhammad Awaludin.
(TRY/RZD)