Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB USU Sukses Gelar Peluncuran Buku dan Diskusi Publik terkait Perkebunan Kelapa Sawit

Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB USU Sukses Gelar Peluncuran Buku dan Diskusi Publik terkait Perkebunan Kelapa Sawit
Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB USU Sukses Gelar Peluncuran Buku dan Diskusi Publik terkait Perkebunan Kelapa Sawit. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Program Studi S-1 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) bekerjasama dengan Asosiasi Antropologi Indonesia Sumatera Utara, Program Sarjana Antropologi Sosial FISIP USU, Program Magister dan Doktoral Studi Pembangunan FISIP USU, Program Pasca Sarjana Antropologi Sosial Universitas Negeri Medan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Artikula, dan Etnografik Research menyelenggarakan Peluncuran Buku dan Diskusi Publik secara hybrid pada Jumat (23/11).

Buku dengan judul “Hidup Bersama Raksasa, Manusia dan Pendudukan Perkebunan Kelapa Sawit” ini ditulis oleh Prof. Tania Murray Li dari University of Toronto dan Prof. Pujo Semedi dari Universitas Gadjah Mada yang kemudian dibahas oleh para akademis serta Lembaga Swadaya Masyarakat.

Ketua Program Studi S-1 Ilmu Sejarah FIB USU Dra. Lila Pelita Hati, M.Si menjelaskan bahwa tujuan dari terselenggaranya diskusi publik yang juga dihadiri oleh civitas akademika dan mahasiswa guna memberikan pemahaman mengenai eksistensi perkebunan yang tidak hanya ada di Sumatera Timur.

“untuk mahasiswa sejarah juga bisa ketahui bahwa ternyata perkebunan bukan hanya ada di Sumatera Timur, tapi juga ada di tempat lain seperti yang ditulis. Dan persoalannya juga hampir sama sebenarnya dan tentu saja untuk lebih menambah wawasan kita,” ujar Ketua Program Studi S-1 Ilmu Sejarah FIB USU.

Sekretaris Program Studi S-1 Ilmu Sejarah FIB USU Dra. Junita Setiana Ginting, M.Si juga mengatakan kerjasama yang tercipta pada kegiatan ini dapat terus berjalan dan saling mendukung mengembangkan potensi yang ada.

“Kegiatan yang untuk tingkat universitas diharapkan tidak hanya bekerja sendiri, tetapi kita berkolaborasi dengan berbagai pihak dan hal ini juga untuk bisa saling berbagi informasi pengetahuan yang ada untuk bisa saling mendukung berbagai kegiatan sehingga, semakin mengembangkan potensi potensi yang ada, baik itu di pihak universitas sendiri, akademisi, tetapi juga untuk pihak pihak yang di luar akademisi,” ujarnya.

Dengan lugas, Prof. Pujo Semedi mengatakan setelah dilakukannya riset, buku yang diluncurkan tersebut bercerita tentang tata kehidupan masyarakat perkebunan kelapa sawit.

“Buku kami membahas tentang tata kehidupan masyarakat setelah wilayaha ini menjadi wilayah perkebunan, desa mereka menjadi tempat beroperasinya perkebunan,” tegas Prof. Pujo Semedi.

Senada dengan yang disampaikan oleh Prof. Pujo Semedi, Prof. Tania Murray Li mengapresiasi diskusi publik yang digelar. Pembahasan yang menarik timbul dari setiap pembicara dari segi positif maupun sebaliknya mengenai aktor yang disebut “Raksasa” pada buku tersebut.

Menanggapi konteks pembahasan pada buku tersebut, Prof. Tania Murray Li memaparkan bahwa buku ini erat kaitannya dengan rutinitas masyarakat setelah diduduki wilayahnya oleh perusahaan yang dimaksud dengan raksasa yang telah mengubah aspek kehidupan, aspek mata pencarian, dan aspek pengaturan wilayah.

“Mungkin yang menarik tanggapan dari semua pembahas bukan hanya positif, tapi sepertinya dia sudah mengenal dunia yang kami menjelaskan, kami coba menggambarkan kehidupan sehari hari yang ada di kalangan masyarakat yang hidup di wilayah yang sudah diduduki oleh perkebunan besar. Semua aspek kehidupan akan merubah dari aspek mata pencarian, dari aspek mengatur pengaturan wilayah, aspek pedesaan. Belum ada penelitian mendalam tentang penghidupan seperti apa sebenarnya muncul pada saat satu wilayah diduduki oleh perusahaan yang kami samarkan dengan raksasa,” jelas Prof. Tania Murray Li.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi