Presiden RI, Joko Widodo memberikan arahan pada acara Rapat Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Beach City Entertainment Center Ancol, Jakarta, J (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)
Analisadaily.com, Jakarta - Dua tahun lagi, Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada 2024. Momentum ini dinali sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan negara.
"Sebuah pesta demokrasi yang melibatkan jumlah pemilih sangat besar," kata Jokowi diacara Rapat Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Beach City Entertainment Center Ancol dilansir dari Antara, Sabtu (2/12).
Berdasarkan data terakhir, jumlah pemegang hak pilih yang tercatat sebanyak 189 juta orang, yang nantinya akan menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 secara serentak, dengan waktu pencoblosan yang diberikan selama kurang lebih enam jam.
"Mengelola ini tidak gampang dengan wilayah NKRI yang sangat luas, dengan kondisi geografis beragam, berbeda dengan negara-negara lain. Bayangkan harus pergi ke 17.000 pulau, ada yang naik perahu, kapal, ada yang distribusi logistik harus didukung TNI/Polri, dan medannya tidak mudah," kata Jokowi.
Ia mengakui kondisi infrastruktur nasional memang belum seluruhnya sempurna. Ada jalan yang sudah bagus dan dibangun tol, namun ada pula jalan yang masih rusak. Namun Jokowi yakin, berbekal pengalaman di masa lalu, KPU dan pihak terkait bisa mempersiapkan Pemilu 2024 jauh lebih baik dari pemilu sebelumnya.
(CSP)
