Dimulai dengan istigosah yang berisi solawatan pagi harinya, dipusatkan di Masjid Agung Almunawwaroh Sibuhuan. Kemudian, sekitar pukul 10.00, rombongan pawai dilepaskan dengan terlebih dahulu dipandu doa naik kendaraan.

Pawai sendiri dikhususkan untuk kendaraan mobil dan sepeda motor. Ada yang membawa truk pengangkut warga, ada yang mengerahkan bus, mobil pick up, bahkan mobil odong-odong dan becak penumpang. Kemudian, iringan sepeda motor yang tiap kendaraan membawa bendera NU juga turut meramaikan.

"Ada sebanyak 2743 anggota rombongan yang mendaftar. Kendaraan mobil 78, kemudian roda dua 825. Tapi, banyak yang tidak sempat daftar, tapi ikut pawai," kata Ketua Panitia, Fauzah Hamidi Hasibuan, usai pelaksanaan pawai.

Namun, puluhan mobil dan ratusan sepeda motor tidak sempat terdaftar, tapi tetap mengikuti pawai. Di antaranya, dari Kecamatan Hutaraja Tinggi. Informasi yang diperoleh, sedikitnya 30 kendaraan mobil berbagai jenis dan puluhan sepeda motor dalam pawai tapi tak sempat mendaftar dan langsung bergabung pawai.

Dari pantauan peserta pawai akbar ini membawa poster dan spanduk masing-masing. Ada yang mengatasnamakan pesantren, lembaga-lembaga NU, dan juga mahasiswa PMII serta JRA (Jam,iyah Ruqyah Aswaja).

Usai diberangkatkan dari Masjid, selanjutnya rombongan yang dipandu patwal kepolisian mengarah ke Pasar Sibuhuan. Sesampai di Pasar Sibuhuan kemudian membelok ke arah Latong. Tiba di Jalur Dua Jalan Lingkar, kemudian membelok dan berakhir lagi di Masjid Agung.

Ternyata, isitigosah dan pawai ini sendiri merupakan puncak dari peringatan 1 Abad NU di Padanglawas. Sebelumnya, di beberapa kecamatan sudah ada kegiatan dalam rangka harlah satu abad ini.

Di antaranya, lomba nasyid dan cerdas cermat serta tahfiz di Kecamatan Batang Lubu Sutam, lomba azan dan nasyid di Kecamatan Sosa serta aneka lomba untuk siswa TK, SD dan SMP sederajat diadakan IPNU dan IPPNU Padang Lawas di Kantor Cabang NU Sibuhuan.

(ATS/CSP)