Jemaat HKBP Pabrik Tenun Unjuk Rasa di Polda Sumut

Jemaat HKBP Pabrik Tenun Unjuk Rasa di Polda Sumut
Massa dari HKBP Jalan Pabrik Tenun Medan berunjuk rasa di depan pintu masuk gedung Polda Sumatera Utara, Senin (20/2). (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Para jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jalan Pabrik Tenun Medan menyampaikan tuntutan ke Polda Sumatera Utara, Senin (20/2), terkait laporan mereka yang sampai saat ini belum ada kejelasan.

Mereka melaporkan pendeta gereja berinisial RS ke Polda Sumut untuk segera diproses. Selain itu, jemaat ini merasa laporan yang sudah dilayangkan mengendap selama delapan bulan. Bahkan, mereka sempat diberitahu laporan mereka akan dihentikan.

Dalam unjuk rasanya, mereka berdoa sebagai bentuk protes ke Polda Sumut karena dinilai tak mampu memberi keadilan. Kemudian juga membawa tulisan berisi doa diikat ke balon yang akan diterbangkan.

Kuasa hukum jemaat, Dwi Ngai Sinaga, mengatakan aksi yang mereka lakukan ini sebagai bentuk simbolis meminta agar Polda Sumut memperoses laporan mereka.

"Mungkin ini simbolis menyatakan inilah menunjukkan ke Kapolda Sumut yang mungkin tidak di tempat. Kami bermohon kepada Kapolda Sumut tetapi itu sangat mengecewakan. Mereka sudah berdoa di rumah dan ini bukti mereka kami hanya bermohon kepada Tuhan," kata Dwi.

Dwi menuturkan, laporan mereka bermula ketika pendeta gereja tersebut menyatakan kalau jemaat yang protes beberapa waktu lalu merupakan jemaat bayaran.

"Terlapor juga disebut pernah mengatakan jemaat yang memakan uang gereja," tuturnya.

Dwi mendesak Polda Sumut membuktikan dulu laporan kliennya jika memang tak terbukti barulah menghentikannya. Mereka berjanji jika demonstrasi ini tak juga didengar mereka mengancam akan membawa masa jauh lebih banyak.

"Ini aksi kedua sebenarnya jemaat akan hadir 300-400 orang tetapi karena mengingat permohonan-permohonan bahwa jangan banyak-banyak. Kita kooperatif yang penting aspirasi kami didengar," tambah Dwi.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi