Maju Sebagai Calon Pangulu, Sosok Tukang Ini Bercita-Cita Mendirikan Bumdes

Maju Sebagai Calon Pangulu, Sosok Tukang Ini Bercita-Cita Mendirikan Bumdes
Zulkifli Sabara Nasution (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) adalah salah satu cara meningkatkan perekonomian rakyat di nagori atau desa. Hal ini dikatakan Zulkifli Sabara Nasution.

Di desanya, masyarakat banyak bekerja sambilan sebagai pengumpul lidi. Dengan berdirinya Bumdes, maka nilai jual lidi akan bisa semakin tinggi.

Inilah salah satu visi dan misi Zulkifli, pria berusia 42 tahun yang maju sebagai calon pangulu di nagori Bukit Rejo, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Dengan adanya Bumdes, Zukifli yakin akan bisa memangkas mata rantai penjualan lidi di desa mereka.

"Selama ini pengepul yang menentukan harga jual lidi yang dikumpulkan masyarakat. Baru dijual ke pedagang besar. Dengan adanya Bumdes, maka mata rantai bisa dipangkas dan harga jual bisa lebih tinggi," katanya, Sabtu (11/3).

Suami dari Ellys Yuspita yang bekerja sebagi guru itu menambahkan, jika dirinya terpilih sebagai Pangulu atau Kepala Desa, akan segera mendirikan Bumdes. Nantinya Bumdes akan dikelola masyarakat di desa setempat yang memiliki kemampuan manajemen.

Selain untuk memberdayakan lidi, Bumdes juga akan memberdayakan UMKM yang ada di desa mereka.

"Jadi Bumdes ini nantinya tak hanya mengelola jual beli lidi, tapi juga akan membantu UMKM yang ada di Nagori Bukit Rejo," sebut bapak tiga anak ini.

Pria penggemar motor custom tersebut mengaku bekerja sebagai tukang. Meski demikian, tak menyurutkan cita-citanya untuk membangun desa mereka. Salah satunya dengan maju mencalonkan diri sebagai pangulu.

Jika terpilih menjadi pangulu, nantinya dia kan menggunakan anggaran desa secara akuntabel dan transparan. Setiap penggunaan anggaran akan dilaporkan secara berkala.

"Setiap rupiah yang dipakai dari dana desa akan dilaporkan secara transparan dan akuntabel. Ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Sebab selama ini dana desa selalu menjadi akar sumber dugaan korupsi," ucap Zulkifli.

Di pemilihan pangulu yang akan digelar secara serentak tanggal 15 Maret 2023, Zulkifli mengaku tidak akan melakukan "money politik" atau membeli suara. Karena menurutnya, dengan politik transaksional itu adalah awal dari pemicu korupsi.

"Aku tak akan membeli suara. Karena itu adalah sumber dari praktek korupsi. Kalau sudah keluar modal besar pasti akan berpikir bagaimana mengembalikan modal yang dikeluarkan tadi," ucapnya.

Dirinya berharap di pemilihan pangulu nanti, dia akan dipilih oleh masyarakat. Setelah terpilih dia juga akan mengajak seluruh masyarakat di desa bergotong royong membangun desa mereka, termasuk meminta dukungan dari 2 calon pangulu lainnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi