"Belum ada kita terima surat pengaktifan TSO sebagai bupati," kata Zarnawi, Selasa (14/3).

Zarnawi menjelaskan, sejak TSO mengalami sakit stroke dan proses pemulihan pada Mei 2021 hingga saat ini, belum ada menerima surat pengaktifan TSO.

Tetapi TSO sudah melakukan perombakan jabatan sejumlah pejabat, baik eselon IV dan eselon III, juga eselon II, pascasurat Mendagri, Tito Karnavian, Nomor 100.2.7/1284/SJ tertanggal 2 Maret 2023, perihal Optimalisasi Pemerintahan Kabupaten Padanglawas.

Di antara pimpinan OPD yang diganti, yaitu Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, Gojali Ritonga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ahmad Faisal Siregar.

Kemudian, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Adi Putra Halomoan Hasibuan, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Palas, Yenny Nurlina Siregar.

TSO juga melakukan pengukuhan Analis Kepegawaian Pertama pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Subriadi Daulay, dan Ashari Gunung Hasibuan diangkat sebagai Plt Administrator selaku Sekretaris pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pengukuhan pejabat OPD itu sesuai Surat Meputusan ditandatangani Ali Sutan Harahap sebagai Bupati Palas, tanggal 9 Maret 2023. Dan sekarang menjadi polemik di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Padanglawas.

Ahmad Zarnawi menambahkan, ia tetap ingin menjaga kekondusifan Padanglawas. Apalagi sampai saat ini belum ada menerima surat pengaktifan kembali TSO, baik dari Gubsu maupun Mendagri.

"Bagaimanapun juga, kita sangat menghormati Bapak Ali Sutan Harahap (TSO) yang selama ini kita bersama membangun Padanglawas. Dan mendorong agar lebih fokus untuk pemulihan, menyusul sakit stroke Mei 2021 lalu," katanya.

(ATS/RZD)