Foto: Melantunkan Alquran dalam Sunyi Bahasa Isyarat

Foto: Melantunkan Alquran dalam Sunyi Bahasa Isyarat
Alquran yang digunakan anak-anak tuna rungu dengan menggunakan bahasa isyarat. (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

Analisadaily.com, Yogyakarta - Berawal dari rasa keprihatinan Ustaz Abu Kahfi terhadap para siswa tunarungu yang seringkali tertinggal dalam pelajaran agama, ia kemudian berinisiatif mendirikan pesantren khusus tunarungu dengan tujuan untuk membantu mereka belajar dan mengaji Al Quran menggunakan bahasa isyarat.

Ustaz Abu Kahfi kemudian mendirikan sebuah rumah tahfiz khusus tunarungu yang diberi nama Darul A'shom yang mempunnya arti rumah tuli di Bantul pada tahun 2019. Lalu pada 2021 rumah tahfiz itu pindah ke Condongcatur, Sleman, Yogyakarta dan saat ini menempati lima rumah kontrakan terpisah serta dua rumah wakaf yang dihuni 121 santri putra dan putri dari berbagai daerah.

Kepedulian Ustaz Abu Kahfi terhadap tunarungu muncul belasan tahun yang lalu saat masih tinggal di Bandung dan membuka pengajian untuk penyandang tunarungu. Sejak saat itu juga Ustaz Abu semakin tergerak untuk mempelajari bahasa isyarat dan memperdalam ilmunya dengan belajar hingga ke Madinah, Arab Saudi.

Menurut Ustaz Abu Kahfi setiap manusia memiliki hak untuk mempelajari agama yang dianutnya, termasuk para penyandang disabilitas. Dalam Islam, bagi penyandang disabilitas netra mempelajari agama bisa lebih mudah karena telah ada Al Quran dengan huruf Braille. Namun khusus untuk tunarungu memilki tingkat kesulitan yang lebih tinggi sebab mereka tidak bisa mendengar dan kesulitan dalam berbicara sehingga satu-satunya perantara bahasa yang bisa digunakan adalah melalui bahasa isyarat.

Ustaz Abu Kahfi mengakui saat mengajar anak-anak tunarungu memang tidak mudah dan baginya itu adalah sebuah tantangan bagaimana cara untuk mendidik mereka.

Selain pembelajaran agama, para santri Pondok Pesantren Darul A'shom juga mendapatkan pendidikan pelajaran formal seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan berbagai keterampilan lainnya.

Hingga saat ini pengelola Pondok Pesantren Darul A'shom tidak membuka donasi secara terbuka, namun mereka tetap menerima segala bentuk bantuan. Selama ini berbagai bantuan untuk kebutuhan para santri berupa baju seragam, meja, dan logistik pernah diterima Ponpes Darul A'shom dari pihak swasta dan kelompok pengajian lembaga pemerintah.

Editor:  Bambang Riyanto

Baca Juga

Rekomendasi