Rektor Prof Muryanto Amin Inginkan Alumni USU Berkompetensi Megashift, Apa Itu?

Rektor Prof Muryanto Amin Inginkan Alumni USU Berkompetensi Megashift, Apa Itu?
Rektor USU Prof Muryanto Amin saat menyalami salah satu wisudawan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menginginkan alumni USU memiliki kompetensi megashift. Hal itu disampaikannya saat melantik 2.437 orang mahasiswa dalam wisuda Periode III T.A 2022/2023.

Mengusung tema Megashift: Transformasi Mengatasi Masalah Menjadi Solusi di Dunia Industri, prosesi wisuda diadakan secara hybrid di Auditorium USU, Rabu - Kamis 3 dan 4 Mei 2023.

Wisudawan yang dilantik terdiri atas 33 mahasiswa program doktor, 335 mahasiswa program magister, 1 mahasiswa program magister dan dokter spesialis, 46 mahasiswa program pendidikan spesialis, 49 mahasiswa program dokter jenjang magister, 157 mahasiswa program pendidikan profesi, 1.766 mahasiswa program sarjana dan 53 mahasiswa dari program diploma.

Rektor USU memaparkan, kemampuan megashift akan mampu membawa perubahan besar di dunia industri.

“Megashift akan melatih para alumni USU untuk dapat mendeteksi secara cepat tentang future living atau kehidupan masa depan yang harus dikelola dalam isu yang lebih fokus dan berasal dari masalah yang terdisrupsi saat ini,” katanya.

Lebih lanjut rektor menerangkan jika setiap alumni USU memiliki kemampuan megashift, akan menghasilkan dua keterampilan sekaligus yakni memiliki narasi pengetahuan dan program aksi mengatasi masalah yang terjadi.

“Untuk penerapannya kalau mereka bekerja nanti tidak boleh terpaku pada hal - hal lama karena tempat bekerja yang dibutuhkan dari karyawannya yaitu inovasi, menyelesaikan masalah- masalah yang konteksnya out of the box,” tegas Prof. Mury.

Terakhir, Prof. Mury mengimbau agar dapat bergerak secara kolaboratif atau bergotong royong dengan berbagai stakeholder lainnya.

“Kami memerlukan bantuan dari seluruh masyarakat yang akan mempercepat transformasi USU dengan menggunakan kemampuan megashift agar menjadi perguruan tinggi yang disegani di dunia internasional,” tuturnya.
Sementara Syarifah Natasyah Adelia, salah satu wisudawati yang berhasil meraih prestasi cumlaude hanyut dalam perasaan haru saat melakukan beberapa prosesi ketika dilantik menjadi sarjana.

“Ada beberapa moment yang kita itu sangat menghargai orangtua kita di mana ada penyematan bunga untuk ibunda-ibunda yang sudah hadir dari perwakilan mahasiswa - mahasiswa yang cumlaude. Dengan adanya sesi tersebut kita merasakan kesan haru karna kita kuliah restu orang tua yang utama,”ucapnya.
Selain dari IPK dan waktu yang harus sesuai target, Syarifah juga menyebut bahwa proses perkuliahan yang lancar tak lepas dari ibadah dan doa orangtua.

“Jangan melupakan orangtua, jangan lupakan ibadah. Restu orangtua kita dapat, restu dari Allah SWT kita juga dapat dan semua kuliah pasti dilancarkan. Rajin mengerjakan tugas, juga project-project kita berikan yang terbaik,” pesannya.
Terakhir, ia memberikan semangat untuk para mahasiswa yang masih berjuang agar dapat menyelesaikan sampai akhir. "Terima kasih juga atas arahan dan nasihat dari Rektor USU Prof. Muryanto Amin, dan sesuai dengan pidatonya tadi, insya Allah saya akan menjadi pribadi megashif, mampu bertransformasi ke arah yang lebih baik," ujar Syarifah yang pernah berproses di USUTV ini.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi