Kedatangan Iriana Jokowi dan Wury Estu Harus Berjalan Aman

Kedatangan Iriana Jokowi dan Wury Estu Harus Berjalan Aman
Apel gelar pasukan pengamanan HUT Dekranas ke 43 dan HKG PKK ke 51 yang dihadiri langsung oleh Ibu Negara dan ibu Wakil Presiden Republik Indonesia di Lapangan Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Senin (15/5). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah memimpin apel gelar pasukan pengamanan HUT Dekranas ke 43 dan HKG PKK ke 51 yang dihadiri langsung oleh Ibu Negara, Iriana Jokowi dan ibu Wakil Presiden Republik Indonesia, Wury Estu Handayani di Lapangan Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Senin (15/5).

Dia mengatakan kedatangan Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia harus berjalan dengan aman tanpa adanya masalah apapun.

"Kita ketahui bersama tahun ini Sumatera Utara dipercaya dua event nasional yaitu HUT Dekranas ke-43 dan hari kesatuan gerak (HKG) PKK ke-51. Hadir Ibu Iriana dan Wury. Jadi, kegiatan ini harus berjalan dengan aman dan sukses," kata Musa.

Kata dia, Provinsi Sumatera Utara yang dipercaya terpilih sebagai tuan rumah harus menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Agar mendapatkan kepercayaan kedepannya.

"Sebagai tuan rumah tentu kita harus memberikan kesan yang baik kepada tamu yang hadir. Ini kesempatan kita untuk memperkenalkan Sumateta Utara didunia. Kita harus membangun sinergitas untuk mensukseskan kegiatan ini. Bersama dengan pihak lainnya," tuturnya.

Untuk memastikannya kegiatan berjalan aman dan kondusif serta sukses. Polda Sumatera Utara bersama Kodam I Bukit Barisan melakukan pengamanan yang akan berlangsung selama

Oleh karena itu untuk memastikannya kegiatan ini berjalan sukses. Polda Sumatera Utara melaksanakan pengamanan bersama Kodam dan pihak lainnya. Ini akan dilakukan 6 hari dimulai 16 sampai 21 Mei 2023. Satuan tugas Polda Sumatera Utara dan kewilayahan dengan mengedepankan preemtif dan preventif dibantu oleh intelijen dan penegakan hukum dengan dibantu instansi terkait," terang Wagub.

Pergelaran personel TNI dan Polri harus dilakukan secara optimal untuk pengamanan kegiatan yang sedang berlangsung ini. Harus menempatkan personil gabungan di objek pengamanan guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas dengan sasaran berupa orang, benda dan kegiatan.

"Pengamanan ini tidak boleh sebagai kegiatan pengamanan rutin biasa yang dapat menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap semua dinamika perkembangan masyarakat. Perlu untuk melaksanakan mapping kerawanan, kemudian mengolah informasi untuk memprediksi gangguan Kamtibmas yang membutuhkan langkah antisipasi secara tepat," ucap Wagub.

Kehadiran ibu negara dan ibu wakil Presiden Republik Indonesia ini juga didampingi oleh para pengurus Dekranasda atau istri dari menteri kabinet Indonesia Maju. PKK Pusat, 38 ketua TP PKK Provinsi dan 514 ketua TP PKK kabupaten dan kota se-Indonesia dan delegasi dari negara sahabat.

"Oleh karena itu, kejahatan atau gangguan Kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi karena ketika operasi ini berhasil, akan bersama kepada kesan dan citra positif bagi Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kota Medan," jelasnya.

Pimpinan apel berharap agar tim yang sudah dibentuk mampu menentukan langkah antisipasi secara pro aktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada sesuai dengan karakteristik kerawanan daerah.

"Seluruh personel, siapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan. Niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah, lakukan deteksi dini dengan memetakan dinamika dan fenomena yang berkembang sebagai langkah antisipasi untuk mencegah aksi yang meresahkan. Tingkatkan kepekaan dan kewaspadaan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya anti teror yang memanfaatkan momentum," ungkapnya.

Selanjutnya, Wakil Gubernur Sumatera Utara ini juga meminta agar pelaksanaan pengamanan harus dilakukan secara profesional dan humanis. Berikan pelayanan terbaik dan lengkapi sarana prasarana dan perlengkapan perorangan yang memadai. Kemudian lakukan penugasan dengan buddy system.

"Mantapkan kerjasama, sinergi dan soliditas kapada seluruh pihak terkait demi keberhasilan operasional. Lakukan pengamanan secara ketat di titik objek pengamanan dan sterilsasikan objek atau lokasi kunjungan. Lakukan rekayasa lalulintas untuk memperlancar Lalulintas dan lakukan penindakan hukum pidana yang menggangu penyelanggara kegiatan," tambahnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi