Kamboja Tutup SEA Games 2023 dengan Pesan Perdamaian-Solidaritas Antarbangsa

Kamboja Tutup SEA Games 2023 dengan Pesan Perdamaian-Solidaritas Antarbangsa
Suasana pesta penutupan SEA Games 2023 Kamboja di Stadion Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (17/5/2023) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Analisadaily.com, Phnom Penh - Kamboja secara resmi menutup ajang SEA Games 2023 dengan pesan perdamaian dan solidaritas antarbangsa di kawasan Asia Tenggara.

"SEA Games menjunjung tinggi persahabatan, solidaritas, dan rasa hormat kepada sesama peserta dari kawasan Asia Tenggara melalui olahraga," kata Ketua Komite Olimpiade Kamboja (NOCC) Thong Khon, pada upacara penutupan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-32 yang digelar di Stadion Nasional Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (17/5).

Dilansir dari Antara, Kamis (18/5), pesan tersebut pun selaras dengan tagline yang diusung oleh SEA Games 2023 yakni "Sports in Peace" atau "Olahraga dalam Perdamaian".

Adapun penutupan SEA Games 2023 diawali dengan pertunjukan musik dari para musisi nasional Kamboja, disusul dengan penampilan bela diri tradisional Negeri Khmer, yakni kun bokator, yang juga dipertandingkan untuk kali pertama di SEA Games kali ini.

Para penampil membawa perisai dan senjata yang dilapisi dengan gemerlap lampu yang menunjukkan ilusi cahaya dan kemegahan cabang bela diri yang diyakini sudah eksis sejak ribuan tahun itu.

Selanjutnya, acara bergulir dengan mengenalkan berbagai cabang yang dipertandingkan di SEA Games 2023, mulai dari akuatik, bela diri, sepak bola, tenis, atletik, hingga esports. Adapun secara total, sebanyak 36 cabang olahraga dipertandingkan di SEA Games Kamboja.

Penutupan berlanjut dengan jajaran atlet dan pengurus dari setiap kontingen ikut berbaris dan menyapa para penonton yang memadati Stadion Nasional Morodok Techo. Parade dari 11 negara peserta diurutkan berdasarkan peringkat dalam klasemen medali.

Barisan Kontingen Indonesia berada di barisan ketiga, dan mereka yang mengikuti parade diwakili oleh timnas kriket dan tim Chef de Mission (CdM). Berbeda dengan upacara pembukaan yang diikuti banyak atlet dalam defile, pada penutupan jumlah yang berpartisipasi lebih sedikit.

Hal itu mengingat mayoritas atlet Indonesia dan kontingen lainnya sudah pulang, menyesuaikan jadwal selesainya pertandingan pada cabang olahraga masing-masing.

Setiap perkenalan diiringi dengan pencapaian medali setiap tim nasional. Indonesia sendiri pulang dengan membawa total 276 medali, dengan rincian 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Skuad Merah-Putih berada di posisi ketiga, tepat di bawah Vietnam dan Thailand.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi