Peran Pemuda Sangat Signifikan Sukseskan Pemilu

Peran Pemuda Sangat Signifikan Sukseskan Pemilu
Pasti Tua Siregar (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sibuhuan - Pesta demokrasi atau biasa disebut dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah diambang mata. Pemilu merupakan momen penting dalam demokrasi sebuah negara.

Pada tahun 2024, Indonesia akan kembali menggelar Pemilu untuk memilih pemimpin baru, bukan hanya di legislatif tetapi juga eksekutif.

Dalam proses ini, menurut pegiat Pemilu, Pasti Tua Siregar, banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama, sehingga Pemilu benar-benar bisa berjalan secara demokratis, adil, dan independen.

Di antaranya adalah penyelenggara Pemilu yaitu KPU, Bawaslu dan DKPP, harus diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas dan kredibel, untuk mengantarkan Pemilu sesuai cita-cita rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU Dasar 1945.

KPU, Bawaslu maupun DKPP sebagai penyelenggara Pemilu juga sekaligus sebagai wasit dalam pesta demokrasi, kata Pasti Tua, harus mampu mengatakan tidak terhadap semua godaan maupun ajakan untuk berbuat curang.

"Bisa kita bayangkan dalam satu event atau pertandingan jika wasitnya tidak berlaku adil atau memihak, maka event itu pasti terciderai akibat terjadinya keberpihakan," kata Pasti, Kamis (25/5).

Selain penyelenggara Pemilu harus jujur dan independen, kata tokoh muda Padanglawas ini, peran pemuda juga memiliki signifikansi yang besar dalam merawat demokrasi bangsa.

"Peran pemuda itu penting, peran pemuda dalam Pemilu 2024 harus dapat berkontribusi dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia," ungkap Pasti.

Lebih jauh Pasti menjelaskan, Indonesia telah mengadakan Pemilu sejak tahun 1955. Seiring berjalannya waktu, Pemilu di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Proses demokratisasi memungkinkan partisipasi lebih luas dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk pemuda.

"Pemuda telah memainkan peran penting dalam perjuangan demokrasi, terutama selama masa reformasi," kata Pasti.

Pendidikan politik bagi pemuda, kata Pasti, menjadi kunci dalam membangun pemahaman yang baik tentang demokrasi dan proses Pemilu. Dengan pemahaman yang baik, pemuda dapat berpartisipasi secara aktif dalam pemilihan.

"Partisipasi pemuda dalam proses pemilihan tidak hanya sebatas menggunakan hak suara, tetapi juga melibatkan diri dalam kampanye politik, menjadi saksi Pemilu, atau bahkan mencalonkan diri sebagai calon legislatif," kata Pasti lagi.

Namun, menurut analisis Pasti, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi pemuda dalam berpartisipasi dalam Pemilu. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran politik di kalangan pemuda.

Banyak pemuda yang kurang tertarik dengan politik atau belum memahami pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi. Hal ini dapat diatasi dengan pendidikan politik yang lebih efektif di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.

Lebih parah lagi, kata Pasti Tua, dalam pesta demokrasi yang harus diantisipasi adalah pengaruh uang dan politik praktis.

Praktik politik yang tidak etis dan dominasi kepentingan tertentu dapat memengaruhi pemilihan dan mengurangi partisipasi pemuda. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi pemuda untuk menjunjung tinggi integritas dan mendorong keadilan dalam proses Pemilu.

Selain itu, tambah Pasti, di era digital saat ini, penggunaan media sosial juga memiliki peran yang signifikan dalam memengaruhi hasil Pemilu. Media sosial memberikan platform yang efektif untuk menyampaikan gagasan, menggerakkan opini publik, dan memobilisasi pemilih pemula.

"Dengan strategi yang tepat, media sosial sangat efektif membantu untuk menyukseskan Pemilu," kata Pasti.

Terakhir, tambah Pasti, yang tidak boleh diabaikan adalah peran media massa. Di mana media massa sangat berpengaruh dalam membentuk persepsi pemilih pemula. Media massa juga sangat efektif dan memiliki kekuatan untuk memengaruhi opini publik, terutama di kalangan pemuda yang lebih rentan terhadap informasi yang diterima.

"Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk mengembangkan literasi media yang baik dan mampu menyaring informasi yang benar," kata Pasti.

Selanjutnya, mendukung kehadiran pemuda di lembaga legislatif juga menurur Pasti tidak kalah penting dalam memperkuat partisipasi pemuda dalam Pemilu.

"Pemuda memiliki perspektif yang unik dan segar yang dapat membawa perubahan positif dalam pembuatan kebijakan publik. Dukungan dari partai politik dan pemilih untuk pemuda yang berkualitas dapat mendorong partisipasi mereka dalam dunia politik," tandas Pasti.

(ATS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi