Kementerian Perhubungan Siapkan Layanan Ramah Lansia

Kementerian Perhubungan Siapkan Layanan Ramah Lansia
Media Briefing yang diselenggarakan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Jumat (26/5). (Analisadaily/Sutrisno)

Analisadaily.com, Jakarta - Jumlah jamaah calon haji Indonesia yang berangkat pada tahun 2023 sebanyak 221.000 orang.Dari jumlah tersebut sebanyak 67.169 orang atau 30 persen merupakan jamaah calon haji lanjut usia.

Karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku penyelenggara angkutan udara jamaah calon haji Indonesia mempersiapkan layanan yang ramah bagi Lansia.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub, Eka Putu Cahyadi mengungkapkan, Kemenhub telah berkoordinasi dengan operator Bandara dan maskapai untuk memberikan pelayanan yang “ramah lansia”.

“Para jamaah Haji Lansia menjadi salah satu fokus utama pelayanan kami,” kata Eka dalam acara Media Briefing yang diselenggarakan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Jumat (26/5).

Layanan ramah bagi Lansia tersebut lanjut Eka Putu Cahyadi, meliputi penyediaan berbagai fasilitas dan personil untuk membantu kelancaran aktivitas Lansia.

"Para awak kabin telah dilatih melayani Lansia disabilitas," papar Eka.

Kementerian Perhubungan bersama pemangku kepentingan di sektor penerbangan siap memberikan pelayanan transportasi udara yang optimal kepada para jamaah calon haji tahun 2023.

“Kami siap memberikan dukungan kepada Kementerian Agama selaku leading sector penyelenggaraan ibadah haji. Melalui pelayanan transportasi udara yang selamat, aman, dan nyaman bagi para jemaah calon haji,” ujarnya.

Sejumlah upaya telah dilakukan Ditjen Perhubungan Udara untuk melancarkan penyelenggaraan haji tahun 2023 melalui pelayanan transportasi udara. Mulai dari menyiapkan sarana dan prasarana transportasi udara, hingga menyiapkan personil yang bertugas untuk menjaga keselamatan, keamanan dan pelayanan transportasi udara bagi para jemaah.

Untuk penyelenggaraan transportasi udara haji tahun 2023, Kemenhub telah menyiapkan 13 Bandara Embarkasi dan Debarkasi Haji dan 6 Bandara Embarkasi Antara.

“Tahun ini ada penambahan Bandara embarkasi yakni Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati. Ini yang menjadi hal baru dan persiapannya sudah kita lakukan sejak jauh hari,” kata dia.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub, Capt Mauludin menjelaskan, untuk memastikan keselamatan penerbangan, Kemenhub melalui para inspektur DKPPU dan Kantor Otoritas Bandara telah melakukan pengawasan transportasi udara melalui ramp check di 13 Bandara embarkasi haji yang telah dilakukan sejak 27 Februari 2023.

Pengawasan meliputi dokumen yang wajib on board di pesawat udara, memonitor masalah yang terjadi serta perbaikannya, memonitor pelaksanaan perawatan rutin/berkala yang wajib dikerjakan dan memeriksa kondisi umum pesawat setiap kedatangan dan keberangkatan.

“Sampai dengan tanggal 25 Mei sudah dilakukan 17 inspeksi (ramp check), 14 pesawat yang diperiksa dengan nol temuan. Artinya seluruh pesawat yang telah dilakukan ramp check telah dinyatakan laik terbang,” ucapnya.

Pada tahun ini maskapai penerbangan yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenag untuk melayani angkutan haji yaitu Garuda Indonesia sebanyak 14 armada dan Saudi Arabian Airlines sebanyak 10 armada, sebagai penerbangan niaga tidak berjadwal (charter).

Untuk embarkasi maskapai Garuda Indonesia berada di Aceh, Medan, Padang, Jakarta (Pd Gede), Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Sementara embarkasi Saudi Arabian Airlines berada di Batam, Palembang, Jakarta (Pd Gede), Jakarta (Bekasi), Kertajati, dan Surabaya.

Kedua maskapai tersebut akan melayani sebanyak total 221.000 jemaah Haji yang merupakan total kuota jamaah Haji tahun ini. Sebanyak 537 kloter jemaah haji akan diberangkatkan dari Indonesia. Garuda Indonesia akan melayani 287 kloter dan Saudi Arabian Airlines melayani 250 kloter.

Terkait adanya rencana penambahan kuota haji pada tahun ini, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga telah memberikan izin penerbangan bagi Kloter kuota tambahan.

Adapun waktu pelaksanaan penerbangan jemaah haji yakni dibagi dalam empat gelombang yang terdiri dari dua gelombang keberangkatan dan dua gelombang kedatangan. Gelombang I Pemberangkatan menuju Madinah (24 Mei – 7 Juni 2023) dan Gelombang II Pemberangkatan ke Jeddah (8 Juni – 22 Juni 2023). Sedangkan untuk pemulangan, Gelombang I Pemulangan dari Jeddah (4 Juli – 18 Juli 2023) dan Gelombang II Pemulangan dari Madinah (19 Juli – 3 Agustus 2023).

Agar perjalanan berjalan selamat, aman dan nyaman, Kemenhub memberikan sejumlah pesan dan imbauan kepada para jamaah calon haji, diantaranya yaitu, tidak membawa barang-barang yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan seperti; barang yang mudah terbakar dan meledak, senjata api dan senjata tajam, gas, aerosol, dan cairan (liquid) yang melebihi 100 mg (kecuali obat-obatan).

Kemudian, benda-benda tajam seperti: gunting, potong kuku, alat pencukur, dan lainnya agar dimasukan ke dalam tas bagasi tercatat (bukan dalam tas tenteng).

Selanjutnya, untuk jemaah calon haji yang akan membawa obat-obatan dalam jumlah yang banyak, perlu membawa surat pengantar dari dokter yang bersangkutan. Kemenhub juga mengimbau agar jemaah calon haji mematuhi arahan dan bimbingan dari petugas penerbangan di asrama haji, Bandara, dan pesawat.

(TRY/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi