“Jadi awalnya dia disuruh berhenti kerja bang, karena katanya melewati batas rumah dia. Katanya pekerja ini menginjak batas tanah dia. Setelah itu si pekerja ini bilang ‘kan kami enggak ada injak tanah Abang, kami kan injak bambu peranca yang kami tancapkan ke tembok kami sendiri’,” terang informan yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (1/7).

“Lantas pemuda setempat ini bilang kalau seng kami rusak bagaimana? Dijawab pekerja ini enggak akan rusak, bang. Karena kami pakai triplek dua lapis sehingga aman, jikalau pun ada rusak akan saya ganti. Lantas pemuda setempat ini langsung emosi dengan menjambak terus mencakar muka bagian kirinya pekerja ini,” lanjutnya.

Terkait peristiwa ini, sudah dilaporkan ke Polsek Medan Timur.

(REL/RZD)