Muhammd Iqbal Dinobatkan Sebagai Sultan Asahan

Muhammd Iqbal Dinobatkan Sebagai Sultan Asahan
Seri Paduka Yang Mulia Sultan Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah Ibni Sultan Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah duduk di Balairung Kehormatan Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah, Kamis (10/8) (Analisadaily/Ridwan Marpaung)

Analisadaily.com, Tanjungbalai - Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah Ibni Sultan Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah dinobatkan sebagai Sultan Asahan ke XIII menggantikan Sultan ke XII H Tengku Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmadsyah yang mangkat pada bulan Mei lalu.

Seri Paduka Yang Mulia Sultan Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah Ibni Sultan Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah dinobatkan di Balairung Kehormatan Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah Jln Pahlawan Kelurahan Pantai Burung Kecamatan Tanjungbalai Selatan Kota Tanjungbalai, Kamis (10/8).

Pagelaran Adat Diraja Melayu Asahan tersebut dilaksanakan berdasarkan kerapatan adat Melayu ditandai dengan pembacaan surat pengakuan pengangkatan Sultan oleh Tengku Alexander Alhaj Gelar Tengku Pangeran Mangkubumi lbni Almarhum Sultan Saibun Abdul Djalil Rahmadsyah.

Selanjutnya, Tengku Alexander Gelar Tengku Pangeran Mangkubumi, Tengku Zulkarnain Alhaj Gelar Tengku Pangeran Wirabuana, Datuk Razuar Gelar Datuk Bijaksana Bestari dan Datuk Ahmad Mastur Gelar Datuk Amar Diraja menyerahan benda pusaka Diraja (Regalia) Kesultanan Asahan kepada Sultan Asahan ke XIII.

Setelah menerima benda pusaka Diraja Kesultanan Asahan, Seri Paduka Yang Mulia Sultan Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah membacakan ikrar dan dilanjutkan sembah hormat kepada Bonda Dr Eva Mutia Harun.

Pembacaan ikrar taat dan setia dari orang besar kerapatan adat Kesultanan Negeri Asahan yang Pimpin Datuk Erwin Ginting Suka Gelar Datuk Laksamana.

Seri Paduka Yang Mulia Sultan Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir dan berjanji akan tetap menjaga dan memelihara adat tradisi budaya Melayu.

Dengan terlaksananya acara pagelaran adat diraja melayu Asahan ini sebagai bukti untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pembesar-pembesar Melayu lainnya bahwa Adat Istiadat melayu Asahan masih tumbuh dan besar di Kesultanan Asahan ini, ujarnya.

'Beta akan meneruskan apa yang sudah ditinggalkan dan apa yang sudah dibesarkan oleh para pembesar-pembesar terdahulu. Beta akan tetap menjalankan amanah sesuai dengan ikrar yang telah Beta bacakan tadi serta tetap menjaga dan melestarikan Adat-adat Diraja Kesultanan Asahan", tegasnya didampingi Tengku Syahreza Gelar Tengku Raja Muda Asahan dan Tengku lqbal Bustamam Gelar Pangeran Sri Indra Setia.

Gubernur Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi Gelar Datuk Laksamana Nara Diraja Asahan berharap agar tetap menjaga dan melestarikan adat melayu serta menghargai adat istiadat daerah masing-masing seperti Tanjungbalai.

"Kita bukan sukuisme namun kita di Indonesia ini menjujung tinggi adat istiadat. Mari kita kembalikan kebesaran Melayu dengan menjunjung tinggi adat istiadat dan tradisi Melayu", ajaknya.

Edy meminta agar Walikota Tanjungbalai untuk memindahkan kembali Balai di Ujung Tanjung ke tempat aslinya demi menghormati para leluhur melayu di kota Tanjungbalai.

"Harapan saya kepada kesultanan Asahan, Mabmi, tokoh agama, tokoh masyarakat beserta etnis Kota Tanjungbalai agar berkoordinasi kepada Walikota Tanjungbalai untuk membangun alun-alun lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah agar tidak hilang adat Melayu di kota Tanjungbalai", harapnya.

Walikota Tanjungbalai, H Waris Thalib Gelar Datuk Kesatria Indra Diraja Asahan mengucapkan selamat atas pengangkatan Sultan Asahan ke XIII, Seri Paduka Yang Mulia Sultan Muhammad Iqbal Alvinanda Abdul Djalil Rahmadsyah Ibni Sultan Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah.

"Hari ini kami menjadi pihak yang paling bergembira, bisa menjadi rumah dalam sebuah kegiatan yang akan menjadi sejarah ini, Pasalnya, pengangkatan yang hari ini dilakukan menjadi bukti bahwa Tanjungbalai adalah rumah bagi suku Melayu", ungkapnya.

Waris menjelaskan sudah lebih 300 tahun kesultanan Asahan berdiri, beroperasi di Tanjungbalai sejak hari itu dan Alhamdulillah hari ini masih menjadikan Kota Tanjungbalai sebagai tempat bernaung, tempat berhimpun dan berkumpul sehingga membukti Kota Tanjungbalai akan selamanya menjadi ikon dari Melayu, khususya Melayu Asahan.

"Sudah selayaknya, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai dan Kesultanan Asahan mampu menjalin berbagai kerjasama untuk memajukan Kota Tanjungbalai, Ikon-ikon kebudayaan Tanjungbalai tidak akan bisa lepas daripada eksistensi Kesultanan Asahan itu sendiri, maka dalam kesempatan ini saya sampaikan mari kita bekerja sama menuju Tanjungbalai bersih yang madani", ujarnya.

Waris mengatakan Pemko Tanjungbalai siap menggelar berbagai kegiatan-kegiatan adat melaui Dinas-dinas terkait, Organisasi Kebudayaan dan Komunitas-komunitas pecinta kebudayaan.

"Kmi berharap Kesultanan Asahan dibawah pimpinan Sultan yang baru semakin mendukung kegiatan-kegiatan yang bernuansa budaya tersebut, jika kita saling mendukung bukan tidak mungkin, kejayaan Tanjungbalai di masa lalu akan segera kita raih kembali', ujarnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi didampingi Walikota Tanjungbalai, H Waris Thalib melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan replika Istana Sultan Asahan yang berlokasi disekitar Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah.

Sebelum peletakan batu pertama pembangunan replika Istana Sultan Asahan, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi didampingi Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus membagikan 10 unit tablet kepada insan pers.

"Selamat pakai, semoga tablet ini dapat berguna untuk mendukung kerja dalam membuat berita," ujarnya.

(RM/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi