Hal itu disampaikannya dalam acara Khitanan Massal yang berlangsung di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Bayi Sehat Muhammadiyah Kota Medan, Jalan Jermal IV, Sabtu (26/8).

"Setiap khitanan tujuan kita adalah bagaimana menciptakan generasi berkualitas. Sebagai orang masjid, dasar gerakan ini adalah Surah Annisa ayat 9. Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya," ucapnya.

"Kita tidak mau meninggalkan keturunan lemah. Lemah ilmu, iman dan moral pastinya," sambungnya.

Dalam kesempatan itu juga Prof Ridha memberikan apresiasi yang besar kepada Buya Rafdinal atas kolaborasi yang telah terjalin di agenda khitanan massal tersebut.

"Semangat sekali diajak kerja sama dengan Buya Rafdinal. Ini untuk kemanfaatan umat. Bagaimana kita juga bisa bersama dengan membina anak-anak menjadi generasi berkualitas. Kuat fisik, berakhlakul karimah dan bermoral yang baik," ucapnya.

Sebelum mengakhiri, Prof Ridha turut menyampaikan 5 janji khitan yang diharapkan bisa diterapkan oleh 25 anak yang mengikuti khitanan massal.

"Setelah khitan, anak-anak harus jadi anak soleh, jadi anak pintar, patuh sama ibu bapa, rajin shalat dan rajin ke masjid," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Buya Rafdinal, Ketua Wilayah Lembaga Kesejahteraan Sosial anak Wilayah Sumut juga mengapresiasi bentuk kerja sama yang telah berlangsung.

"Kita (LKSA Bayi Sehat) telah bekerjasama dengan inisiator GGSI, terima kasih atas kolaborasinya. Dan ke depan akan lebih banyak lagi program sosial lain yang akan kita laksanakan," harap Buya Rafdinal yang juga menjabat sebagai ketua Panti Asuhan Sosial Bayi Sehat Muhammadiyah.

Kegiatan khitanan massal itu juga turut dihadiri Usri Isfa selaku Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah Sumatera Utara.

(JW/RZD)