Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof. Dr. dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Selama ini banyak orang tua yang tidak menyadari akan bahaya penggunaan gadget untuk kalangan bayi berusia 1 hingga 5 tahun.
Tak jarang gadget dalam hal ini handphone dianggap solusi bagi para orang tua untuk membujuk atau membuat tenang sang buah hati saat menangis. Padahal ada bahaya yang mengincar akibat ketidaktahuan orang tua.
Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof. Dr. dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) pun menjelaskan, tak ada kompensasi waktu bagi anak 6 tahun ke bawah untuk menggunakan gadget.
"Bagi balita tidak dibenarkan untuk menggunakan gadget dalam hal ini handphone. Banyak orang tua yang tidak paham ini. Padahal dampaknya berbahaya," ujar Prof Ridha, Senin (18/9).
Penggunaan gadget oleh anak balita menurut Prof Ridha akan menjadi penyebab spech dellay atau terlambat bicara.
"Karena gadget hanya merangsang penglihatan dan pendengaran tapi tidak merangsang bicara. Saya punya pasien yang sudah berusia 9 tahun tapi tidak bisa ngomong karena kecanduan gadget," ujar pria yang juga berprofesi sebagai spesialis bedah syaraf itu.
Untuk itu Prof Ridha mengingatkan agar para orang tua untuk tidak meracuni balitanya dengan gadget.
"Nah bagi anak sekolah yang harus menggunakan gadget untuk menyelesaikan tugas sekolahnya jangan terlalu lama. Karena berdasarkan penelitian, batas penggunaan gadget dalam sehari itu maksimal dua jam. Jika tidak bisa dihindari, maka posisikan layar itu sejajar dengan wajah, dan selalu memanfaatkan waktu istirahat setiap satu jam sekali dan bisa memanfaatkannnya dengan pemanasan kecil," terang Prof Ridha.
(JW/RZD)