Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Siborongborong, AKP S Purba mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban baru turun dari bus.

Menurut keterangan saksi Fransiskus Simamora ( 27), warga Desa Doloksaribu, Kecamatan Pagaran Taput, korban awalnya menumpang bus KBT dari Medan tujuan Pagaran.

"Namun selama dalam perjalanan dari Medan menuju Siborongborong, korban selalu mengeluh kesakitan. Sewaktu jam makan malam di Siantar juga korban tidak mau makan karena mengeluh sakit," ujarnya kepada wartawan, Selasa (31/10).

Setelah selesai makan, selanjutnya bus pun meluncur melanjutkan perjalanan menuju Siborongborong. Setibanya di Siborongborong, korban pun turun di Jalan Tugu.

"Namun saat berjalan sekitar 10 meter, korban terjatuh dan tergeletak di pinggir jalan," ucapnya.

Saksi lain Rike Simatupang (20) warga Lubukpakam, Deliserdang, juga mengatakan selama dalam perjalanan, korban sudah muntah-muntah di dalam mobil karena kesakitan.

Selanjutnya setelah melihat korban jatuh dan tergeletak di pinggir jalan, para saksi meminta warga sekitar melapor ke Polsek.

"Mendapat informasi, personel Polsek langsung turun ke lokasi melihat kondisi korban dan membawanya ke Rumah Sakit Santa Lucia Siborongborong," ujarnya.

Namun kata dia, setelah tiba di Rumah Sakit Santa Lucia Siborongborong korban diketahui sudah meninggal dunia.

Pihak personel Polsek selanjutnya mencari keluarga korban dan menemukan abang kandung korban Bernama Burhan Ishak Sihombing.

Setelah bertemu dengan pihak keluarga, abang korban mengakui bahwa adiknya itu selama ini sudah menderita penyakit asam lambung akut.

"Kedatangannya ke Siborongborong mau mengunjungi abangnya itu karena korban belum menikah," katanya.

Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

(CAN/RZD)