Piala Dunia U-17, Jaringan Telekomunikasi di Semua Kota Penyelenggara Diperkuat

Piala Dunia U-17, Jaringan Telekomunikasi di Semua Kota Penyelenggara Diperkuat
Piala Dunia U-17, Jaringan Telekomunikasi di Semua Kota Penyelenggara Diperkuat (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Hajatan besar Piala Dunia U-17 di Indonesia telah di depan mata. XL Axiata menyiapkan jaringan telekomunikasi dan data yang telah diperkuat di semua kota penyelenggara Piala Dunia U-17.

Ada 4 kota yang akan menjadi lokasi pertandingan, Jakarta, Bandung, Surakarta, dan Surabaya. Untuk itu, jauh-jauh hari XL Axiata telah melakukan penguatan jaringan, antara lain berupa penambahan kapasitas serta pengerahan mobile BTS (base transceiver station).

Langkah penguatan jaringan ini menyasar pada sedikitnya 16.000 BTS di 4 kota, termasuk dengan mengerahkan 3 unit mobile BTS.

Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, Sabtu (4/11) mengatakan, “Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, XL Axiata ikut bangga negara kita mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 ini. Karena itu, dengan sangat antusias, kami ingin ikut menyukseskan event besar ini melalui penyediakan layanan telekomunikasi dan data yang berkualitas baik.”

“Tentunya penguatan jaringan tidak hanya di lingkungan stadion lokasi pertandingan, namun juga di seluruh penjuru kota. Asumsinya, selain anggota delegasi setiap tim, nanti juga akan hadir puluhan ribu penonton, yang mereka akan juga menikmati suasana kota selain menyaksikan pertandingan,” sambungnya.

Gede menambahkan, penguatan jaringan ini tidak begitu menyulitkan XL Axiata karena penguatan jaringan merupakan program rutin yang dilakukan secara gradual di seluruh wilayah operasi XL Axiata. Karena keempat kota lokasi penyelenggaraan Piala Dunia merupakan kota-kota besar utama di Pulau Jawa, sebenarnya kualitas jaringan di keempat kota tersebut sudah sangat bagus.

Meski demikian, untuk tetap memastikan jaringan yang ada dapat menghadapi potensi lonjakan trafik penggunaan, maka XL Axiata tetap melakukan penguatan dengan menambah kapasitas hingga sebesar 2 kali dari kapasitas yang tersedia sehari-hari.

Selain itu, Gede juga yakin jaringan XL Axiata akan bisa melayani kebutuhan selama Piala Dunia U-17 di empat kota dengan kualitas yang baik, karena di keempat kota, proses fiberisasi jaringan sudah mencakup mayoritas jumlah BTS yang ada. Fiberisasi sendiri merupakan modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS.

Contohnya adalah dengan mengganti perangkat yang selama ini menggunakan microwave menjadi perangkat fiber. Fiberisasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.

“Kami memprediksi akan ada potensi kenaikan trafik hingga 30% selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 selama hampir satu bulan tersebut. Untuk itu, XL Axiata juga menyiapkan secara khusus tim yang akan memastikan kesiapan jaringan selama penyelenggaraan, baik tim yang bersiaga di pusat pengendalian jaringan di XL Axiata Tower Jakarta, maupun tim di lapangan yang akan selalu stanby di keempat kota lokasi pertandingan,” lanjut Gede.

Bagaimana XL Axiata melayani ribuan pelanggan yang ada di dalam stadion dan sekaligus mengatasi potensi terjadinya congestion jaringan? Hal yang sama juga acap kali terjadi di dalam suatu keramaian yang terpusat di satu tempat, seperti misalnya di konser musik. Sebagai antisipasi, XL Axiata telah melakukan Penambahan Kapasitas BTS, pengerahan mobile BTS dan optimisasi Jaringan di 4 kota diselengarakannya Piala Dunia U-17.

Bagi XL Axiata, Gede menambahkan, pengalaman dalam menyediakan jaringan bagi event besar Piala Dunia U-17 dengan potensi lonjakan trafik yang tinggi, juga akan menjadi ajang pembelajaran yang sangat berharga bagi seluruh tim yang terlibat.

Hal ini sangat penting karena di masa-masa yang akan datang, Indonesia akan lebih sering menjadi lokasi penyelenggaraan even-event besar dunia yang akan menjadi magnet bagi puluhan bahkan ratusan ribu massa “tumplek blek” di satu lokasi.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi