Chandra Rambe: PKS Menang, Ibu Kota Tidak Pindah ke IKN, Tetap Jakarta

Chandra Rambe: PKS Menang, Ibu Kota Tidak Pindah ke IKN, Tetap Jakarta
Anggota Dewan Pakar PKS Sumatera Utara, Chandra Rambe, bersama host bincang tipis-tipis Erman Tale Daulay (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara, Chandra Rambe, menegaskan bila partainya pemenang di Pemilu 2024, pihaknya tegas menolak pemindahan ibu kota negara, ke ibu kota baru (IKN) daerah Kalimantan.

"PKS akan tetap mempertahankan ibu kota Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia, dan tidak akan pindahan ke IKN," tegas Chandra Rambe, pada acara Bincang tipis-tipis, dipandu host ternama Erman Tale Daulay, Rabu (6/12).

Kata dia, ada sebuah teori profesor di Amerika yang mengatakan kota itu tercipta dengan sendirinya, dan kota itu buka sebuah karya seni. Jadi kalau kota mau bagus, mau berkembang, harus tercipta dengan sendirinya.

“Nah, terkait dengan IKN, bagaimana IKN itu dibuat baik, sementara berjarak 1000 kilometer dari Jakarta dan akan dipindahkan,” ucapnya.

Apa sih kota itu sebenarnya? Kota itu interaksi dari masyarakat yang diisi berbagai suku berbagai starata sosial yang didalamnya ada bangunan ada infrastruktur interaksi bisnis ada interaksi sosial budaya.

Jadi kota akan hidup apabila ada penghuninya, bukan bangun saja, bukan didepan master plan yang bagus saja, kota itu harus ada manusianya, mulai dari kelas menengah dan sebagainya terjadi interaksi yang dinamis, itulah kota yang sesungguhnya dimana-mana di dunia.

Lanjut Chandra, jadi kalau kita menilik IKN yang akan direncanakan pemerintah saat ini, pertanyaan pertama dari kami atau saya pribadi, bagaimana manusia pindah ke Kalimantan dari Jakarta yang jaraknya 1000 kilometer.

“Konon katanya akan dipindahkan para ASN ke IKN berjenjang 5 tahun ke depan sebanyak 450 ribu, jadi rata-rata 90 ribu orang pertahun akan pindah, jika dihitung, berapa ribu orang pindah ke sana setiap hari, ini yang menjadi problem yang tidak masuk akal, pemerintah akan memindahkan ASN ataupun non ASN, TNI/Polri untuk mengisi kota itu,” sebutnya.

Pertanyaan kedua, apakah non ASN akan ikut kesana, tentu manusia akan mau apabila melihat ada peluang disana itu swasta. Kalau ASN bisa dibantu. Nah ini yang menjadi problem nanti dalam rencana IKN ini.

“Secara fisik saya yakin pemerintah bisa membangun karena banyak kontraktor yang ikut tetapi secara penghuni orang yang akan tinggal disana itu akan sulit terealisasi, apabila itu terjadi kota itu seperti kota-kota di dunia termasuk di Malaysia, seperti Putra Jaya, yang hanya 1 jam dari Kuala Lumpur, tetapi tidak diminati oleh warga Malaysia. Apalagi IKN jaraknya dari Jakarta 1000 kilometer, anda bisa bayangkan, itu dari sisi aspek pengembangan kota,” bebernya.

“Intinya, kota itu akan berkembang dengan sendirinya dan tidak bisa dipaksakan, maka saya yakin IKN akan sulit berkembang maka kita pertahankan ibu kota tetap Jakarta,” pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi