Demikian keluhan beberapa Calon Legislatif (Caleg) yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Padanglawas II. Seperti Elfin Hamonangan Harahap, Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Dapil Padanglawas II. Ia menemukan kejanggalan perolehan suara di sejumlah TPS, di mana jumlah perolehan suara pada C1 dan C Plano berbeda.

Hal itu menimbulkan kecurigaan terhadap pihak penyelenggara yang dinilai tidak profesional dan independen. Bahkan sangat diragukan integritasnya.

"Malah diduga kecurangan ini seperti ada unsur kesengajaan," kata Elfin, Sabtu (17/2).

Hal senada juga disampaikan Caleg dari Partai Golkar, Amran Pikal Siregar. Amran yang juga Ketua DPRD Padanglawas saat ini, mengungkapkan, independensi dan profesionalisme penyelenggara Pemilu diragukan.

Ia menemukan dugaan kecurangan yang diduga dilakukan pihak penyelenggara di tingkat PPS. Beberapa TPS di wilayah Kecamatan Sihapas Barumun dan Kecamatan Lubuk Barumun ditemukan ada perbedaan perolehan suara pada formulir C 1 dengan yang ada di C Plano.

"Ini aneh dan sangat janggal, kenapa bisa formur C1 dengan C Plano berbeda, padahal apa yang ditulis dan direkap di formulir C Plano itu adalah dari formulir C1," tanya Amran Pikal.

Kasus tersebut, kata Amran, telah dilaporkan ke Bawaslu supaya ditindaklanjuti. "Sudah kita laporkan," tegas Amran.

(ATS/RZD)