“Kalau kita bicara dari keunggulan modal sosial, Abdul Hafiz Harahap yang saat ini menjabat Ketua PD Al Washliyah Medan cukup unggul,” ujar Alwi, Minggu (28/4).

Alwi menjelaskan, modal sosial dalam peta perpolitikan tidak bisa dianggap sebelah mata. Mereka yang mempunyai modal sosial yang kuat dan mengakar sejatinya tidak memerlukan cost politik yang besar karena kapitalisasi modal sosialnya sudah besar.

“Abdul Hafiz Harahap melalui Al Washliyah-nya punya itu. Tinggal merawatnya saja dan itu akan menekan biaya politik,” katanya.

Terkait kansnya untuk maju sebagai calon independen, Alwi Dahlan Ritonga menjelaskan bahwa mengumpulkan KTP warga tidaklah mudah, meski sulit namun peluang itu tetap ada.

Idealnya, menurut dosen ilmu politik ini, Abdul Hafiz Harahap menjajaki pencalonan lewat partai politik, namun itupun tak juga mudah karena partai punya prioritas kader yang diusung.

“Tinggal itulah saat ini, Abdul Hafiz Harahap harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan partai politik atau menggenjot tim internal guna mengumpulkan KTP dukungan,” jelasnya.

Kalau itu bisa dilakukan, Alwi menilai dengan mesin modal sosial yang dimiliki Al Washliyah, Abdul Hafiz Harahap bisa meraup suara yang siginifikan.

Sebagaimana diketahui, Abdul Hafiz Harahap sendiri sudah mendaftar ke Golkar Medan untuk maju di Pilkada Medan. Berkas pendaftaran sendiri diantar oleh organisasi bagian Al Washliyah yakni Gerakan Pemuda Al Washliyah Kota Medan yang diwakili Kiki Krisna.

“Ayahanda Abdul Hafiz Harahap sudah mendaftar ke Golkar dan berkasnya sudah dikembalikan, dan ini adalah bentuk ikhtiar kami untuk mendukung Ayahanda Abdul Hafiz Harahap,” ujar Kiki Krisna.

Sebagai generasi millenial, GPA Medan menurut Kiki, akan all out memenangkan Ayahanda Abdul Hafiz Harahap. GPA Medan sendiri saat ini telah gencar melakukan sosialisasi di kalangan internal dan sekolah-sekolah SMA/Sederajat Al Washliyah terkait sosok Abdul Hafiz Harahap.

“Kemunculan Ayahanda Abdul Hafiz Harahap di kontestasi Pilkada Medan membuat kami lebih militan dan bersemangat, kini saatnya kader Al Washliyah yang menjadi pemimpin agar dakwah politik bisa terasa di tengah masyarakat serta eksistensi Al Washliyah kian kokoh di Sumatera Utara,” ujarnya.

(BR)