Akibat kejadian tersebut, seluruh bangunan ruko, sebuah mobil, barang dagangan, serta harta benda milik korban hangus terbakar. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sedangkan kerugian materil yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp 400 juta.

Warga setempat melihat kobaran api yang melalap bangun ruko tersebut berupaya memadamkan kobaran api, dan membuka paksa pintu ruko dimaksud. Setelah beberapa waktu kemudian mobil pemadam datang, sehingga dalam waktu 2 jam kobaran api dapat dipadamkan.

Selanjutnya petugas damkar melakukan pengecekan sebelum memastikan tidak ada lagi titik api yang tersisa. Upaya pendinginan untuk mengurai material yang mudah terbakar maupun asap.

Sedangkan pihak Polsek Kotarih Polres Sergai bersama Koramil 17/KTR Kodim 204/DS dan perangkat kecamatan lansung turun untuk melakukan tindakan pertama kejadian perkara (TPTKP) dan olah TKP.

Kapolsek Kotarih, Iptu Ahmad Mula Purba disampingi Waka Polseknya ketika dihubungi, Ipda Brimen, membenarkan adanya insiden kebakaran yang menghanguskan satu unit ruko itu.

"Iya benar ada kebakaran yang menghanguskan sebuah ruko beserta isinya, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sedangkan kerugian material diperkirakan sekitar Rp 400 juta, sementara pemilik rumah dan keluarga dibantu warga berhasil dievakuasi," kata Kapolsek.

Adapun hasil kesimpulan sementara, sebut Kapolsek, kebakaran itu terjadi diduga akibat adanya korsleting listrik dari dalam ruko yang kondisi terkunci dari dalam ruko.

"Masih dilakukan penyelidikan dan mendatangkan Tim Inafis untuk pembuktian komprehensif secara ilmiah dan fakta," tambahnya.

(BAH/RZD)