Terjaring OTT, Oknum ASN dan 2 Warga Ditangkap Terkait Dugaan Politik Uang Pilkada Humbahas

Terjaring OTT, Oknum ASN dan 2 Warga Ditangkap Terkait Dugaan Politik Uang Pilkada Humbahas
Terjaring OTT, Oknum ASN dan 2 Warga Ditangkap Terkait Dugaan Politik Uang Pilkada Humbahas (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Humbahas - Oknum Apartur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut), inisial RM dan 2 warga sipil, AP dan RH, ditangkap Satgas Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) diduga saat ingin membagi-bagikan uang kepada calon pemilih pada masa minggu tenang Pilkada serentak 2024.

Penangkapan itu ditegaskan Kasat Reskrim Polres Humbahas, AKP Bram Candra Sihombing, dalam keterangan pers di Ruang Sentra Gakkumdu Kantor Bawaslu Humbahas, pada Senin malam, 25 November 2024. Hadir Ketua Bawaslu Humbahas, Henri W Pasaribu, Komisioner Efrida Purba dan Eduard Bert Sianturi, serta Kasi Pidum Kejari Humbahas, Herry Shan Jaya.

Bram mengatakan, dari para tersangka, Satgas Gakkumdu mengamankan barang bukti uang Rp 131 juta yang telah dikemas dalam ratusan amplop, berikut kartu nama calon Bupati dan calon Wakil Bupati Humbahas nomor urut 03, pasangan Oloan Paniaran Nababan-Junita Rebekka Marbun.

"Ketiganya akhirnya kita amankan di Polres dan ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan pelanggaran Pemilu," sebut Bram.

Ketua Bawaslu Humbahas, Henri W Pasaribu mengatakan, penangkapan ketiga tersangka bermula dari informasi yang diperoleh tentang adanya kegiatan bagi-bagi uang pada masa minggu tenang hari kedua.

Setelah mendapat informasi awal, Satgas Gakkumdu langsung melakukan pemantauan dan pengawasan ke lokasi, rumah salah seorang warga di Desa Sigulok, Kecamatan Sijamapolang, Humbahas, pada Minggu, 24 November 2024 sekira pukul 17.00 WIB.

"Awalnya kita dapat info, katanya ada orang luar, bukan warga Sijamapolang yang mencurigakan di masa minggu tenang. Mereka ini bawa tas. Tim kemudian melakukan pemantauan dan pengawasan ke lokasi," jelas Pasaribu.

Saat ketiga tersangka masuk rumah warga dan menutup pintu, Satgas Gakkumdu semakin curiga. Selanjutnya petugas memaksa masuk ke dalam rumah dan melakukan penggeledahan.

Dari dalam tas tersangka RM, Satgas Gakkumdu menemukan amplop berisi uang dan kartu nama calon Bupati dan calon Wakil Bupati Humbang Hasundutan nomor urut 03, pasangan Oloan Paniaran Nababan-Junita Rebekka Marbun. Kuat dugaan, uang dalam amplop akan dibagikan kepada warga untuk memenangkan pasangan Oloan-Rebekka pada Pilkada Humbahas 2024.

Kasi Pidum Kejari Humbahas, Herry Shan Jaya mengatakan, ketiga tersangka terancam dijerat dengan pasal 188 jo pasal 71 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

"Tersangka RM tercatat sebagai ASN dan dua warga sipil lainnya, terancam hukuman kurungan pidana maksimal 6 bulan penjara," jelas Herry.

Herry juga mengatakan, kasus OTT terkait politik uang Pilkada Humbahas 2024 tersebut telah masuk tahap penyidikan.

"Ketiganya sudah ditetapkan menjadi tersangka. Kita akan proses secepatnya, dan akan kami sampaikan nanti lebih lanjut ke rekan-rekan pers," tutup Herry.

Video OTT ASN dan 2 warga sipil ini telah beredar viral di media sosial hingga membuat warga heboh. Dalam rekaman berdurasi 1 menit 10 detik tersebut, terlihat Satgas Gakkumdu Humbahas sedang menggeledah tas biru motif ulos berwana merah berisi ratusan amplop. Petugas juga merobek paksa amplop dan menunjukkan sejumlah lembaran uang pecahan Rp 100.000 dari dalam amplop.

Selain amplop berisi uang, Satgas Gakkumdu juga menemukan selembar kertas berisi nama salah seorang warga dan kartu nama calon Bupati dan calon Wakil Bupati Humbahas.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi