Kepala Otban Wilayah II Medan, Bambang Hartato mengatakan, Posko Nataru akan melayani masyarakat selama liburan akhir tahun. Ia juga berpesan untuk bersatu dan berkolaborasi dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama Nataru, termasuk memastikan terlaksananya transportasi udara yang memenuhi aspek 3s + 1c (Safety, Security, Services & Compliance), yang tertuang dalam instruksi Dirjen Perhubungan Udara tentang penyelenggaraan Angkutan Udara Nataru 2024/2025.

“Posko juga akan menyediakan layanan medis bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan pertama, termasuk pemeriksaan kesehatan dan penanganan gawat darurat,” bebernya.

Kemudian, posko juga akan memberikan informasi lalu lintas dan transportasi udara bagi pemudik atau wisatawan. Posko juga siap memberikan bantuan darurat dalam situasi apapun yang mungkin terjadi, seperti bencana alam, kebutuhan mendesak lainnya.

“Peningkatan pengawasan keamanan publik pengguna transportasi udara akan dilakukan oleh aparat kepolisian guna menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.

Posko ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan dukungan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan selama Natal dan Tahun Baru, serta memastikan kelancaran arus transportasi udara dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan situasi darurat.

Dengan mengusung tagline "Liburan Seru Nataru" diharapkan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi momentum berharga bagi masyarakat yang merayakannya.

Posko Nataru ini akan beroperasi mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, dan akan menyediakan layanan berupa informasi, layanan kesehatan, serta bantuan darurat yang dapat diakses oleh masyarakat kapan saja.

Posko ini juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan instansi lainnya untuk memastikan kelancaran dan keselamatan selama masa liburan.

Ada beberapa point perhatian yang menjadi fokus dalam penyelenggaraan Angkutan Nataru ini seperti, mengoptimalkan sistem keamanan dan keselamatan penerbangan, serta pelaayanan kepada pengguna jasa bandar udara.

Juga memastikan kemampuan dan kapasitas operasi bandar udaraterkait fasilitas, personel, prosedur dan sesiapan armada,mengantisipasi adanya peningkatan lonjakan penumpang dan extra flight, memberlakukan tarif angkutan udara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memperhatikan delay management dalam pemberian kompensasi kepada penumpang, melaporkan data lalu lintas angkutan udara melalui online system dengan tepat waktu merkoordinasi dengan pemangku kepentingan transportasi udara dalam rangka menjaga dan meningkatkan pelayanan kebandarudaraan.

(KAH/RZD)