Tanda-tanda meluapnya air kedua sungai itu awalnya, Jumat (17/1). Karena selama 2 hari ini hujan mengguyur Kota Tebingtinggi tiada hentinya, ditambah lagi hujan di hulu Sungai Bahilang dan Padang.

Air Sungai Padang pada Jumat sore sudah mulai tampak naik, dan air sudah memasuki rumah-rumah penduduk, terutama di seputaran Jalan Hancur Mangan, Kelurahan Seri Padang, Kecamatan Rambutan.

Tapi, air Sungai Padang malam hari mulai surut dan Sungai Bahilang meluap lebih besar. Akibat kedua sungai itu meluap, air yang melimpah dari Sungai Bahilang tertahan di Sungai Padang. Akibatnya, air yang mengalir di Sungai Bahilang masuk ke gorong-gorong atau parit inti kota tanpa pintu air tutup buka.

Air menggenangi beberapa titik badan jalan rendah, seperti Jalan Suprapto, Haryono MT, Ahmad Yani, KH Ahmad Dahlan (chong api) Iskandar muda, Pattimura, Pasar Gambir I dan II, Sakti Lubis, MH Thamrin dan beberapa jalan lainnya di bantaran sungai Bahilang, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebingtinggi.

Diperkirakan ratusan rumah penduduk kini sudah terendam banjir, terutama di Kelurahan Mandailing, Pasar Gambir, Pasar Baru dan Kelurahan Badak Berjuang, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebingtinggi. Begitu juga rumah-rumah warga di Kelurahan Persiakan, Tualang dan Kelurahan Bandar Sono ikut terendam Banjir.

Terpantau pagi hari kemacetan arus lalu lintas terjadi di inti kota, karena air mulai merambah ke badan jalan. Ditambah lagi kesibukan anak-anak yang berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor maupun roda empat, disertai dengan hujan rintik-rintik membasahi inti kota.

(CHA/RZD)