
Guru Besar USM Indonesia Prof Dr Dra Ivan Elisabeth Purba SH MKes (analisadalily/zulnaidi)
Analisadaily.com, Medan-Perkembangan program kota sehat di Sumatera Utara menunjukkan tren peningkatan meskipun masih menghadapi berbagai tantangan. Soalnya, dari 33 kabupaten/kota di Sumut baru ada 11 daerah kategori termasuk kota sehat.
Demikian Pemaparan Guru Besar USM Indonesia, Prof Dr dra Ivan Elisabeth Purba SH MKes dalam pidator pengukuhan Guru Besarnya di ruang IGN Washington Purba, USM Indonesia, Kamis (6/2/2025).
Acara pembukaan dilaksanakan Ketua Senat USM Indonesia Asima Sirait MKes dalam Sidang Terbuka. Hadir Ketua Yayasan USM Indonesia, Dr Parlindungan Purba SH MM, Kepala BAN-PT L2DIKTI Sumut, sejumlah profesor dari berbagai daerah dan bidang keilmuan, serta Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, tokoh agama, tokoh masyarakat RE Nainggolan, akademisi dan undangan lainnya.
Menurutnya, persentase kota sehat di Sumatera Utara masih sangat sedikit mengalami meningkat dari 27,3% pada 2022 menjadi 33,3% pada 2023. Angka ini pun, masih jauh di bawah target nasional, yakni 73,9% pada 2023, serta tertinggal dibandingkan provinsi lain di Sumatera seperti Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Jambi yang telah mencapai 100%.
Ivan menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kota sehat. "Kesadaran dan keterlibatan aktif masyarakat adalah kunci utama dalam program kota sehat. Dengan lingkungan yang bersih, air yang layak konsumsi, dan sanitasi yang baik, kualitas hidup masyarakat akan meningkat," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa tantangan utama dalam percepatan program ini adalah kurangnya sosialisasi dan koordinasi lintas sektor. Selain itu, keterbatasan anggaran baik dari pemerintah pusat maupun daerah menjadi kendala dalam pengembangan program kota sehat di Sumatera Utara.
Ivan berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam mendukung program ini, baik melalui penyediaan anggaran maupun intensifikasi promosi kota sehat. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, Sumatera Utara diharapkan dapat mengejar ketertinggalan dan mewujudkan lebih banyak kota sehat di masa depan.
Sebelumnya, Ketua Yayasan USM Indonesia Parlindungan Purba mengalungkan selempang pengukuhan kepada Prof Ivan Elisabeth Purba. Dalam sambutannya, Parlindungan mengaku bangga atas pencapaian Rektor USM Indonesia dan diharapkan menjadi inspirasi bagi civitas akademika pada umumnya di USM Indonesia pada khususnya.
"Kami berharap pencapaian sosok akademisi dan pimpinan USM Indonesia yang kita banggakan ini akan memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan serta membawa USM Indonesia semakin maju," katanya.
Kepala BAN PT L2DIKTI Sumut Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang MA PhD memberikan apresiasi kepada Prof Ivan. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil dari perjalanan panjang Prof. Ivan Elisabeth Purba selama lebih dari 25 tahun di dunia akademik. "Menjadi Guru Besar bukan sekadar jabatan, tetapi tugas berat sebagai ilmuwan, pendidik, dan kontributor bagi masyarakat," ujarnya.
Dia melihat Prof Ivan sebagai seorang guru besar yang multidisiplin. Ia menegaskan bahwa sistem akademik di Indonesia harus lebih fleksibel dalam menilai kelayakan seorang dosen untuk meraih jabatan fungsional tertinggi. "Di negara maju, multidisiplin sudah lazim. Namun, di sini, masih ada kekakuan administratif yang menghambat," tambahnya.
Turut memberikan sambutan Kepala BGN Dadan Hindayana. Dia mengaku mengenal baik Prof Ivan Elisabeth sebagai seorang yang gigih dan ulet dalam belajar. “Saya mengenal Prof Ivan mulai dari peralihan sekolah tinggi menjadi USM Indonesia. Kemudian, ikut membimbing Prov Ivan mengambil Doktor. Sekarang, ikut menyaksikan pengukuhan guru besar di USM Indonesia,” sebutnya.
Tokoh masyarakat Sumut RE Nainggolan juga mengaku bangga dengan Prof Ivan Elisabeth Purba. Dia berkeyakinan, Prof Ivan akan terus melangkah maju hingga menjadi tokoh nasional dari Sumatera Utara.(nai) (NAI/NAI)