Transformasi LP Cipinang, dari Tempat Hukuman jadi Ruang Kreativitas Warga Binaan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Paradigma Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Indonesia terus mengalami perubahan. Dari semula identik dengan tempat penghukuman dan efek jera, kini LP bertransformasi menjadi ruang pembinaan, pemberdayaan, dan kreativitas warga binaan.
Perubahan itu tampak nyata di LP Kelas I Cipinang, Jakarta Timur. Melalui berbagai kegiatan seperti membatik, pertanian, dan perikanan, para warga binaan kini mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sekaligus menyiapkan diri saat kembali ke masyarakat.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) DKI Jakarta, Heri Azhari mengatakan, pembinaan di LP Cipinang kini diarahkan untuk membentuk kemandirian dan kompetensi praktis bagi warga binaan.
"Kami berupaya memberdayakan warga binaan agar memiliki keterampilan yang berguna setelah mereka bebas. Untuk kegiatan membatik, kami bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia. Sedangkan untuk pertanian dan perikanan, kami menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur," ujar Heri kepada Erman Tale Daulay, host Bincang Tipis-Tipis di channel Tale Trias Info, Rabu (12/11).
Menurut Heri, program tersebut sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun kemandirian nasional, terutama di bidang pangan dan ekonomi kreatif.
"Kami ingin ruang pemasyarakatan bukan lagi menjadi tempat hukuman, tetapi menjadi tempat lahirnya inovasi dan kreativitas," katanya.
Kepala LP Cipinang, Wachid Wibowo menuturkan, program pembinaan dilakukan berdasarkan minat dan bakat warga binaan.
"Kami tidak mengharuskan semua warga binaan untuk ikut program tertentu. Ada seleksi. Untuk membatik, misalnya, kami pilih mereka yang memiliki minat seni. Namun kami juga membuka kesempatan bagi yang ingin belajar dari nol," ujar Wachid.
Ia menambahkan, hasil karya para warga binaan tidak hanya dipamerkan, tetapi juga dijual untuk memberikan manfaat ekonomi.
"Kami menerapkan sistem premi. Keuntungan dari penjualan dibagi, sebagian upah dan ada juga ditabung untuk mereka terima setelah bebas," jelasnya.
Program kemandirian di LP Cipinang tidak hanya berfokus pada keterampilan seni, tetapi juga pada sektor pertanian dan perikanan. Warga binaan dilatih menanam sayuran seperti sawi dan cabai, serta membudidayakan ikan lele dan nila.
Salah seorang warga binaan, Okta, mengaku kegiatan membatik membuatnya lebih produktif dan terhindar dari kejenuhan.
"Kalau di sel terus jenuh, Pak. Tapi dengan membatik, kita bisa menyalurkan kreativitas dan pikiran jadi lebih tenang," ujarnya.
Sementara itu, Boi, warga binaan lain yang mengikuti program perikanan, menyebut kegiatan tersebut membuka peluang baru setelah bebas nanti.
"Kegiatannya positif, ada penghasilan juga. Saya belajar beternak ikan, dan rencana setelah bebas ingin usaha di bidang ini," katanya.
Transformasi LP Cipinang mencerminkan perubahan besar dalam sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan berorientasi pada masa depan. Lingkungan LP kini tampak lebih bersih, nyaman, tertata, dan produktif.
Selain menjadi sarana pembinaan, berbagai kegiatan juga menjadi ruang belajar, membaca di perpustakaan, terapi sosial dan mental bagi warga binaan agar lebih siap kembali ke masyarakat.
Dengan pendekatan baru ini, LP Cipinang tak lagi dipandang sebagai tempat hukuman, melainkan sebagai ruang pembelajaran dan karya. Sesuai dengan semangatnya, dari "sangkar ke sanggar" LP kini menjadi tempat lahirnya harapan dan masa depan baru bagi para warga binaan.
Suasana LP Cipinang kini tampak jauh dari kesan suram dan menegangkan seperti citra penjara pada umumnya. Hal itu terbukti ketika berkeliling lokasi LP tampak area kegiatan warga binaan yang terlihat bersih dan tertata.
Warga binaan pun tampak semangat mengikuti kegiatan, serta mengenakan pakaian rapi, fokus membatik dengan canting di atas kain motif tradisional.
Di area lain, terlihat kolam budidaya ikan dengan air yang jernih, serta deretan sayuran hijau tumbuh subur di petak-petak kecil hasil kerja mereka.
Beberapa petugas tampak mendampingi dengan ramah, memberi arahan dan semangat. Suara tawa, percakapan ringan, dan aktivitas produktif di antara warga binaan menciptakan suasana LP yang lebih hidup, positif, dan penuh harapan.
LP Cipinang kini benar-benar bertransformasi menjadi ruang pembinaan yang manusiawi dan inspiratif.
(KAH/RZD)