Sanggar Maduma Gelar Lokakarya Musikalisasi Puisi Perdana di Humbang Hasundutan (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Humbahas - Sanggar Maduma mengadakan lokakarya musikalisasi puisi di SMA Negeri 1 Doloksanggul. Acara ini dibuka langsung oleh Panutur Simorangkir, Kepala SMAN 1 Doloksanggul yang peduli pada seni dan budaya, sekaligus sebagai tuan rumah.
Turut hadir Tommy Sigalingging selaku Kabid Kebudayaan di Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Humbang Hasundutan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai lintas disiplin ilmu: sastra, budaya, musik, tari.
Narasumber pertama adalah Hasan Al Banna dari Balai Bahasa Provinsi Sumatra Utara yang meninjau materi dari sudut sastra. Hasan menjelaskan secara detail tentang musikalisasi puisi. Ada pun materi kedua dikupas oleh Thompson Hs, selaku budayawan dan penerima anugerah kebudayaan Kemendikbudristek RI 2015.
Karya Thompson Hs berjudul "Kisah Penjaga Danau" menjadi bahan inspirasi untuk ditafsir dan diapresiasi melalui musikalisasi puisi. Sementara dari bidang musik, Sanggar Maduma menghadirkan Martahan Sitohang selaku seniman musik tradisi dari Sar Une Art.
Musikalisasi puisi yang diselenggarakan Sanggar Maduma atas dukungan Kementerian Kebudayaan melalui program prioritas Manajemen Talenta Nasional ini memang mensyaratkan musik tradisi harus dimasukkan dalam materi musik.
Sementara itu, narasumber terakhir adalah Hestyoni Lase dari SMP Negeri 2 Doloksanggul sekaligus menjadi Koreografer Sanggar Maduma. Menurut sanggar Maduma, Koreografer memang menjadi hal penting pada musikalisasi puisi untuk menguatkan makna dan menajamkan estetika.
Kegiatan lokakarya ini dihadiri oleh masing-masing guru dari 20 sekolah di Humbang Hasundutan. Sebanyak 20 sekolah itu dibagi menjadi 4 tim yang akan dibimbing oleh 4 mentor musik dan 1 mentor utama. Riduan Situmorang selaku pembina menjadi mentor dan penanggung jawab utama kegiatan.
Ada pun keempat mentor lainnya adalah praktisi musik dari berbagai komunitas, Viory Simatupang (Koordinator Musik DKD Humbang), Dapot Simatupang (Sibundong Etnik), Martahan Sitohang (Sar Une Art), dan Hokkop Tua Situmeang (UPT SMP N 009 Riaria, salah satu penggagas Sanggar Seni Tonggi dan guru seni musik).
Mentor itu akan mendampingi proses kreatif masing-masing 4 sekolah. Panitia akan memilih 10 tim untuk bisa tampil pada puncak acara, 30 November 2025. Kegiatan ini didukung oleh Bupati Humbang Hasundutan dan mengajak seluruh siswa Humbang Hasundutan untuk ikut pada festival.
(DEL)