Keagungan Seni Mesopotamia

Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn

Mesopotamia, wilayah yang membentang dari Syiria hingga Irak. Sekarang diklaim sebagai wilayah ISIS (Islamic State of Iraq and al-Syam), merupakan tempat kebangkitan peradaban dan kerajaan-kerajaan di Mesopotamia,

Mesir, hingga lembah Hindustan beberapa ribu tahun lalu, cikal bakal munculnya kota-kota modern dan peradaban tinggi. Tempat munculnya sistem perdagangan modern. Pertama kali uang digunakan sebagai pengganti sistem barter.

Mesopotamia, berasal dari bahasa Yunani yang berarti di antara dua sungai. Wilayahnya dialiri oleh sungai Tigris dan Eufrat. Kedua sungai menyuburkan tanah di daerah yang dilaluinya. Tanah yang subur dikelola secara baik oleh masyarakat penghuninya, menghasilkan kemakmuran yang melimpah ruah. Masyarakat yang sejahtera mampu menciptakan berbagai karya seni indah, juga taman-taman kota, serta bangunan-bangunan megah.

Peradaban tinggi Mesopotamia dimulai 2300 tahun Sebelum Masehi. Kerajaan pertama didirikan oleh raja Sargon I, pendiri dinasti Akkad. Setelah tiga generasi, kekuasaan dinasti Akkad digantikan oleh bangsa Gutian. Masa kekuasaan bangsa Gutian setelah beberapa abad surut, Mesopotamia dikontrol oleh Hammurabi dari Babilon yang memiliki pemerintahan kuat, mampu menyatukan semua suku di wilayah itu di bawah kekuasaannya.

Pada masa itu peradaban Mesopotamia cukup tinggi. Sudah dikenal aksara yang dituliskan pada lempengan tanah liat sebagai alat dokumentasi. Tata kota terencana sangat baik, kota merupakan sebuah taman yang indah. Karya seni seperti keramik, relief, lukisan, patung, dan senirupa arsitektur sangat menawan.

Kuil keagamaan dibangun 2100 tahun Sebelum Masehi. Tempat pemujaan dewa bulan setinggi 21 meter, ditemukan di kota Mesopotamia kuno. Kuil ini berupa banguna kokoh, interior dan eksteriornya indah.

Taman Gantung diperkirakan dibangun 600 tahun Sebelum Masehi di Babilonia, sebuah kota yang menjadi akar sejarah Mesopotamia. Taman Gantung dibangun sangat indah di tepi sungai, bangunan dengan pilar-pilar besar dan bertingkat-tingkat, manunjukkan bahwa bangsa Mesopotamia memiliki ilmu bangunan atau arsitektur yang tinggi.

Taman Gantung dirancang seperti sebuah kota modern.  Tanaman-tanaman indah menghiasi Taman Gantung di sepanjang jalan dan sekitar bangunan-bangunan megah.

Selain karya arsitektur, juga ditemukan terakota berupa bejana dihiasi lukisan ikan dan perahu. Bejana diperkirakan dibuat sekitar 5000-3000 tahun Sebelum Masehi. Kualitasnya bermutu tinggi.

Temuan itu menunjukkan, karya seni di Mesopotamia sudah maju pada waktu itu. Ada juga patung kepala raja Akkadian terbuat dari perunggu. Bentuknya secara proposional sesuai kepala manusia, diperkirakan dibuat pada tahun 2300 tahun Sebelum Masehi. Hal ini mengindikasikan bahwa ilmu mengolah logam bangsa Mesopotamia sudah tinggi.

Karya seni bermutu tinggi lainnya berupa relief. Ditemukan relief menggambarkan raja Hammurabi dari Babilonia, yang diperkirakan memerintah sekitar 1792-1750 Sebelum Masehi.

Mesopotamia memiliki kebudayaan tinggi sejak ribuan tahun lalu, namun di wilayah ini kerajaan yang memerintah silih berganti. Kerajaan-kerajaan kuat mengokupasi dan memerintah kerajaan-kerajaan kecil.

Awal 1350 Sebelum Masehi, Mesoptoamia dikuasai oleh kerajaan Asiria. Pada tahun 612 Sebelum Masehi kekuasaan kerajaan Asiria runtuh oleh serbuan bangsa Iran dan Kaldean. Semenjak itu Mesoptamia diperintah oleh bangsa Kaldean dibawah raja Nebukadnesar II. Bangsa Kaldean memerintah, hingga tahun 539 Sebelum Masehi. Penguasa berikutnya adalah bangsa Persia.

Setelah Aleksander Agung menaklukkan wilayah ini pada tahun 331 Sebelum Masehi, dinasti Seleucus I dari Yunani menguasai Mesopotamia. Pada zamannya mulai dibangun kota-kota dan kanal-kanal.  Sekitar tahun 250 Sebelum Masehi, bangsa Parthian mengambil alih kekuasaan dari Seleucus I. kekuasaan bangsa Parthian surut pada tahun 224 Setelah Masehi. Bangsa Sasanid menguasai wilayah ini.

Bangsa Arab menaklukkan kekuasaan bangsa Sasanid sekitar tahun 641. Selama beberapa abad berikutnya, Mesopotamia di bawah kekuasaan kekalifahan bani Umayah dari Damaskus.

Berikutnya sultan-sultan dari kerajaan Otoman berkuasa dari abad 16 hingga 18. Pada Perang Dunia I, pasukan Inggris merebut daerah ini. Mesopotamia dibagi menjadi dua, yaitu Irak dan Syiria. Irak dikuasai Inggris, Syiria dikuasai Perancis. Irak menjadi negara merdeka tahun 1932,  Syiria merdeka tahun 1945.

Setelah merdeka kedua negara ini memulai lagi pembangunan wilayah tersebut. Setelah serbuan Amerika Serikat ke Irak  tahun 2003, semua berantakan lagi.

Wilayah yang kaya dengan minyak dan hasil bumi itu sekarang seperti daerah tak bertuan. Kini ISIS berusaha menguasai daerah yang dulu disebut Mesopotamia. Selama perang berlangsung, banyak karya seni dan bangunan bersejarah hancur. Perang secara perlahan memusnahkan warisan agung Mesopotamia.

Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi