Peran Tokoh Agama Diperlukan Membangun Kota Medan

Peran Tokoh Agama Diperlukan Membangun Kota Medan
Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, saat memberikan sambutan di Pertemuan Tokoh Agama 2019 di Medan, Rabu (27/11). (Analisadaily/Istimewa)

Anlisadaily (Medan) - Peranan Tokoh Agama sangat diperlukan untuk mewujudkan Kota Medan yang tentram dan damai dalam lingkar keberagaman. Artinya, mereka merupakan insane yang sangat dekat dengan umatnya, sehingga punya potensi mengajak masyarakat memperkuat persatuan dan kesatuan.

Berbangsa dan bernegara artinya berbagi ruang hidup dengan orang lain yang berasal dari berbagai latar belakang identitas. Di antaranya, identitas suku, identitas agama, identitas sosial dan berbagai identitas lainnya yang melekat di diri setiap individu.

Maka dari itu, setiap individu tidak boleh membedakan identitas, tetapi harus bersatu dalam kerukunan dan kedamaian.

"Kota Medan adalah surga yang menjadi rumah dari berbagai agama dan keyakinan. Di sini kita bisa dengan mudah mendengar kumandang adzan dari masjid dan mushola, lonceng yang bergema dari gereja, mendengar kidung pujian di pura, ataupun menyaksikan asap dupa yang memenuhi udara di berbagai vihara," kata Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution di Pertemuan Tokoh Agama 2019 di Medan, Rabu (27/11).

Pertemuan ini dihadiri sejumlah narasumber, seperti Dandim 0201/BS, Kol Inf Roy Hansen J Sinaga SSos, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr H Dadang Hartanto, Ketua MUI Kota Medan, Prof Mohd Hatta, Ketua FKUB, Drs.H Ilyas Halim, Ketua Walubi, Ridwan, ST dan tokoh agama dari Konghucu, Kristen serta Hindu.

Disamping itu, Akhyar lanjut menceritakan, kehidupan yang aman damai penuh kehangatan ini telah lama dicontohkan nenek moyang bangsa Indonesia. Maka, nikmat mana lagi yang hendak didustakan jika Yang Maha Esa telah begitu banyak menurunkan rahmatnya bagi bangsa Indonesia.

"Untuk itu, kita harus mampu hidup dengan tata cara kita bersama, bukan tata cara saya sendiri. Setiap orang berhak memperoleh hak-hak dasarnya, dan hak-hak itu ditunaikan tanpa mencederai hak-hak orang lain," jelas Akhyar.

Kuncinya, masih kata Akhyar, saling berpartisipasi, maka semua akan dapat tercapai. Salah satu contohnya adalah gotong royong. Dalam hal ini tokoh agama sangat sentral, baik peran sosial kemasyarakatan, pendidikan, maupun kedamaian.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi