Pertamina Prediksi Peningkatan Konsumsi BBM Saat Natal dan Tahun Baru

Pertamina Prediksi Peningkatan Konsumsi BBM Saat Natal dan Tahun Baru
Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, M. Roby Hervindo (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily (Medan) - Pertamina MOR I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memprediksi terjadi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, M. Roby Hervindo mengatakan, dari segi BBM sendiri pihaknya memprediksi di seluruh wilayah Sumut ada kenaikan sekitar 7 persen untuk BBM jenis Bensin, sedangkan BBM jenis Diesel diestimasi kenaikan 1,5 persen.

"Kalau kita break down lagi, untuk Premium kita estimasi ada kenaikan 11,5 persen, Pertalite naik 6,7 persen, Pertamax naik hampir 5 persen. Untuk Solar subsidi kita prediksi ada kenaikan 0,9 persen, Dexlite 24,9 persen, dan Pertamina Dex 30,9 persen," kata Roby, Rabu (11/12).

Diungkapkan Roby, untuk Solar sendiri memang diprediksi ada kenaikan berbeda dibandingkan dengan wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), yaitu 0,9 persen. Kenaikan ini dikarenakan menjelang Natal, karena kegiatan atau operasional logistik meningkat.

"Dibandingkan tahun 2018, kenaikan hampir sama. Kalau secara umum, wilayah Sumbagut juga polanya sama. Hanya saja jumlah Kilo Liter (KL) yang meningkat, karena konsumsi di 2019 ini secara jumlah kuantitatif meningkat. Persentase kenaikan sama, sekitar 5 persen," ungkapnya.

Roby memastikan, untuk pasokan dijamin tersedia cukup. Ketahan stok 10 sampai 13 hari ke depan. Masyarakat diimbau jangan khawatir, semua tersedia dan mencukupi. Jika ada kendala atau masalah masyarakat dapat menghubungi langsung.

"Nah, di daerah-daerah wisata atau tujuan mudik, kita memprediksi ada peningkatan konsumsi, sehingga untuk membantu operasional SPBU normal kita menyiapkan SPBU kantong, jadi ada istilahnya ada buffer stock yang kita sediakan, dan sewaktu-waktu bisa langsung digunakan," sebutnya.

Untuk LPG diprediksi ada kenaikan meningkat di banding tahun lalu. Jika tahun lalu peningkatannya sekitar 3 persen, tahun ini diprediksi kenaikan sekitar 4 persen dan juga disiapkan penambahan fakultatif sekitar 818.000-an tabung LPG 3 Kilogram (KG).

"Kalau untuk yang non subsidi, kita prediksi ada kenaikan juga. Tapi di bawah yang subsidi, peningkatannya sekitar 3 persen," ujarnya.

Untuk Avtur, secara rata-rata memang terjadi peningkatan, terutama di 24 Desember 2019 ada 2 puncak peningkatan. Rata-rata peningkatan sekitar 30 sampai 50 persen. Peningkatan terjadi di 4 bandara, yaitu di Kualanamu, Pinangsori, Silangit dan Polonia.

"Kita sudah deteksi, diperkirakan di 24 Desember 2019 ada 2 puncak peningkatan konsumsi Avtur," ungkap Roby.

(RZD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi